PT Jababeka Infrastruktur Gelar FGD: Transformasi Transportasi Publik Menuju Kabupaten Bekasi yang Ramah Lingkungan
2024-09-09 10:20:00
Penulis

Cikarang, 5 September 2024 – PT Jababeka Infrastruktur sukses menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Low Carbon Commuting: Transformasi Transportasi Perkotaan dengan Shuttle Bus Rendah Karbon di Kawasan Jababeka” sebagai bagian dari program Jababeka EcoForum. 


Acara yang dilaksanakan di President Executive Club, Kawasan Jababeka ini menghadirkan dua pembicara terkemuka, yaitu Syaefulah Wijaya, S.T., selaku Kasubbag Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, dan  Fadly Hasan, selaku Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset PT Transjakarta.


Acara dibuka oleh Aryan Jani, selaku Head of Strategic Urban Infra Project PT Jababeka Infrastruktur, yang menyoroti pentingnya perubahan dalam pola transportasi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 


Dalam sambutannya, Aryan Jani menjelaskan bahwa adanya jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat, khususnya di kawasan Jabodetabek dan sekitarnya, telah menyumbang pada peningkatan gas karbon dan efek rumah kaca. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya mencari solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan.


Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan inisiatif baru oleh Syaefulah Wijaya, S.T., mengenai pengembangan moda transportasi di Bekasi, termasuk rencana pengenalan angkot berbasis online.


“Kami sedang berupaya untuk menyediakan moda transportasi yang nyaman, aman, dan terjangkau,” ujar Syaefulah. 


“Sebagai langkah awal, kami akan meluncurkan angkot berbasis online dengan harga terjangkau, dilengkapi AC, dan sistem pembayaran non-tunai.” lanjutnya.


Syaefulah juga menambahkan bahwa angkot berbasis online ini akan menghubungkan berbagai titik penting di Kabupaten Bekasi, termasuk stasiun-stasiun besar dan pusat-pusat kegiatan termasuk di wilayah kawasan Jababeka. Ia berharap inisiatif ini akan memberikan kemudahan transportasi bagi pengunjung dan karyawan di area tersebut.


Sementara itu, Fadly Hasan membagikan informasi mengenai komitmen PT Transjakarta terhadap transportasi listrik. 


“Menurut studi kami dengan WRI, beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik dapat mengurangi emisi karbon hingga 94%, dan penggunaan bus listrik dapat mengurangi hingga 99.9%,” jelas Fadly. 


Ia juga menambahkan bahwa mulai tahun 2030, seluruh armada PT Transjakarta akan menggunakan energi listrik.


Dalam kesempatan tersebut, Fadly mengungkapkan harapannya agar lebih banyak anak muda beralih ke transportasi umum dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan, seperti konser dan acara khusus yang hanya dapat diakses dengan tiket Transjakarta.


Tujuan dari Forum Group Discussion (FGD) ini adalah untuk mengeksplorasi dan memahami berbagai aspek terkait transformasi transportasi publik di Kabupaten Bekasi, serta mengidentifikasi rencana pengembangan moda transportasi darat dan perkeretaapian, serta menggali referensi dari wilayah lain mengenai transformasi transportasi publik berbasis shuttle bus.


Selain itu, FGD bertujuan untuk mengumpulkan kebutuhan dan preferensi pengguna terkait transportasi rendah karbon serta mendapatkan ide dan saran untuk peningkatan layanan transportasi tersebut. 


Diskusi ini juga telah membahas tantangan dan peluang dalam implementasi shuttle bus rendah karbon di Kawasan Jababeka, serta mengenal dampak dari transformasi transportasi rendah karbon terhadap upaya dekarbonisasi kawasan.


FGD ini dihadiri oleh anggota Jababeka Net Zero Industrial Cluster Community (NZICC) dan tenant industri Kota Jababeka Cikarang, dengan pembahasan yang fokus pada inovasi moda transportasi darat dan rel perkeretaapian, serta implementasi shuttle bus berbasis listrik dalam jaringan transportasi perkotaan.


Dengan adanya diskusi ini, diharapkan hubungan antara PT Jababeka Infrastruktur, Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, dan PT Transjakarta semakin kuat, dan transformasi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan dapat berjalan dengan lancar.

To Top