PT. Jababeka Infrastruktur bertekad untuk memenuhi kepuasan Pelanggan dengan mengutamakan :
· Kualitas produk yang melampaui harapan dan standart
· Keramahan pelayanan dan respon yang cepat atas setiap pengaduan pelanggan
· Inovatif dalam pengembangan produk dan pelayanan serta penyempurnaan organisasi secara berkesinambungan
· Pemenuhan persyaratan lain dan perundangan dalam upaya perlindungan lingkungan melalui pencegahan pencemaran lingkungan, serta menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat dengan melakukan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
· Berkomitmen untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3
· Berkomitmen untuk memastikan partisipasi dan konsultasi para pekerja
Kebijakan ini akan dipelihara dan dikomunikasikan pada para pemangku kepentingan sesuai kebutuhan.
Cikarang, 25 September 2024 – Pengelolaan sampah berkelanjutan di Desa Harjamekar merupakan inisiatif dari PT Jababeka Infrastruktur, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Program ini diinisiasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan ancaman kesehatan di wilayah tersebut.
Keberadaan Bank Sampah Mekarwangi didasari oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah. Selain itu, program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lokal dengan memberikan nilai ekonomi pada sampah yang diolah.
Sampah yang biasanya dianggap sebagai limbah akan diubah menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat melalui proses pengumpulan, pemilahan, dan penjualan sampah yang terpilah.
Hingga saat ini, PT Jababeka Infrastruktur telah membina 4 Bank Sampah Unit, yaitu Bank Sampah Dahlia, Bank Sampah Senyum Bumiku, Bank Sampah Venus, dan Bank Sampah Mekarwangi, serta 1 Bank Sampah Induk, yaitu PDU (Pusat Daur Ulang) Mekarmukti.
Setiap bank sampah beroperasi dengan mekanisme yang serupa, di mana masyarakat mendaftar sebagai anggota bank sampah, mengumpulkan dan memilah sampah dari rumah tangga mereka, lalu menyetorkannya ke bank sampah untuk ditimbang dan dinilai. Nilai tersebut dicatat sebagai saldo dalam buku tabungan mereka.
Program ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Selain itu, Bank Sampah Mekarwangi diharapkan dapat mendorong inovasi lingkungan dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat desa.
Dengan peluncuran Bank Sampah Mekarwangi, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan desa yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Jakarta, 20 September 2024 – Dalam rangka mendukung keberlanjutan industri di Indonesia, PT Jababeka Infrastruktur terus memperkuat komitmennya melalui berbagai inisiatif strategis. Hal ini disampaikan oleh Cynthia Hendrayani, COO PT Jababeka Infrastruktur, yang menjadi salah satu pembicara pada acara 1st Annual Indonesia Green Industry Summit 2024 yang berlangsung di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, pada Jumat (20/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Cynthia menegaskan bahwa PT Jababeka Infrastruktur telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero melalui pengembangan Industrial Cluster yang berkelanjutan. Strategi ini melibatkan tidak hanya operasional internal perusahaan, tetapi juga kolaborasi erat dengan tenant-tenant besar, seperti L'Oréal, Unilever, Mattel, Hitachi Astemo, PT TUV NORD, PT Kerry Ingredients, dan lainnya
.
L'Oréal, melalui program "Sharing Beauty With All," berfokus pada daur ulang dan pengurangan limbah di seluruh tahap produksi, dengan target mencapai nol limbah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) serta meningkatkan efisiensi energi di semua fasilitasnya, termasuk di kawasan industri Jababeka.
Unilever, dengan pendekatan proaktifnya, telah berhasil mencapai target Zero Waste to Landfill di semua pabriknya, termasuk yang berlokasi di Jababeka, melalui strategi pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali, memastikan limbah produksinya tidak berakhir di TPA.
Hitachi Astemo telah memperkenalkan skema pembangkit listrik tenaga surya di luar neraca, di mana perusahaan tidak memiliki peralatan pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang di pabrik, melainkan membayar listrik yang dikonsumsi berdasarkan jumlah yang dihasilkan.
PT TUV NORD Indonesia juga berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman mangrove di Kepulauan Seribu dan Pantai Bahagia, serta berpartisipasi dalam program seperti Eco Driving Program, pemantauan dan pengurangan CO2, serta perayaan Diversity Month.
PT Kerry Ingredients berkomitmen untuk menciptakan produk dengan dampak lingkungan yang lebih kecil, dengan target menjangkau lebih dari dua miliar orang melalui solusi nutrisi berkelanjutan pada tahun 2030.
Sementara itu, PT Mattel Indonesia menunjukkan dedikasinya terhadap kelestarian lingkungan dengan menggunakan kertas bersertifikasi FSC 100% untuk kemasan. Pusat pencetakannya telah dianugerahi sertifikat LEED Gold dari USGBC untuk pemenuhan persyaratan bangunan hijau.
“Kami berkomitmen menjadi Net Zero Industrial Cluster pertama, dan tenant-tenant kami telah menyatakan dukungan mereka terhadap inisiatif ini,” ujar Cynthia.
Cynthia juga menyoroti pentingnya peran tenant dalam menciptakan rantai pasok yang lebih hijau. “Ini adalah strategi bersama, dan para tenant kami memahami urgensi untuk bergerak menuju keberlanjutan,” tambahnya.
Selain kolaborasi, PT Jababeka Infrastruktur juga menerapkan sejumlah kebijakan yang mendukung penerapan Resource Efficiency and Cleaner Production (RECP) serta prinsip simbiosis industri.
“Kami memastikan master plan yang tepat dan menyediakan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan,” jelas Cynthia.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, PT Jababeka Infrastruktur berharap agar ekosistem industri yang berkelanjutan dapat tercipta, di mana semua pihak berperan aktif dalam mencapai tujuan bersama menuju Net Zero.
1st Annual Indonesia Green Industry Summit 2024
Acara 1st Annual Indonesia Green Industry Summit 2024 diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian dan berlangsung selama dua hari, pada Kamis - Jumat, 19 - 20 September 2024, di Hotel Sultan, Jakarta.
Acara ini bertujuan mendorong kolaborasi antar industri untuk mempercepat dekarbonisasi dan harmonisasi kebijakan pendukung, sekaligus platform untuk berbagi pengalaman industri dalam mentransformasikan bisnis ke arah yang lebih hijau serta mendorong pembiayaan dan kolaborasi guna mempercepat ekosistem dekarbonisasi industri di Indonesia.
Selain Cynthia Hendrayani, acara ini juga menghadirkan pembicara lainnya, seperti Emma Natalia selaku Team leader Direktorat Kawasan Industri Kementerian Perindustrian; Salil Dutt selaku Chief Technical Adviser UNIDO Representatives in Jakarta / Indonesia and Timor Leste, ASEAN Affairs; dan Sanny Iskandar selaku Ketua Himpunan Kawasan Industri.
Acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengalaman industri dalam mentransformasikan bisnis ke arah yang lebih hijau serta mendorong pembiayaan dan kolaborasi guna mempercepat ekosistem dekarbonisasi industri di Indonesia.
Tentang PT Jababeka Infrastruktur
PT Jababeka Infrastruktur merupakan salah satu perusahaan pengelola kawasan industri terbesar di Indonesia yang berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis dan operasionalnya.
Sebagai anak perusahaan dari PT Jababeka Tbk, PT Jababeka Infrastruktur menyediakan berbagai layanan penting bagi tenant di kawasan industri Jababeka, termasuk penyediaan air bersih, pengelolaan kawasan industri, jaringan serat optic, distribusi gas, serta manajemen pengelolaan limbah.
PT Jababeka Infrastruktur terus berinovasi dalam menyediakan solusi infrastruktur yang mendukung keberlanjutan, efisiensi energi, dan pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab guna pertumbuhan industri yang ramah lingkungan di Indonesia.
Jakarta, 12 September 2024 - Jababeka Infrastruktur menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertemakan "Analisa Peluang dan Tantangan Pembentukan Net Zero Industrial Park (NZIP)" yang dilaksanakan oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia di Hotel Pullman Jakarta. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang membahas berbagai topik terkait pengembangan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Materi pertama disampaikan oleh Andriah Feby Misna, Direktur Aneka EBT, yang membahas tentang pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru dan Terbarukan (PLT EBT) dengan skema Rebid. Tantangan utama dalam pengembangan ini adalah integrasi program Rebid dalam program nasional Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta sinkronisasi program pendukung kawasan industri dan pelaksanaan fasilitas pendukung di kawasan tersebut.
Materi kedua disampaikan oleh M. Denny Fardhan, perwakilan UNIDO di Jakarta, Timor Leste, dan ASEAN Affairs. Tema yang dibahas adalah "Eco-Industrial Park: Concept, Progress, Opportunities, and Challenges." Dalam paparannya, Denny menjelaskan beberapa indikator utama untuk menjadi Eco-Industrial Parks 2.0, termasuk manajemen dan pemantauan, sistem manajemen energi (EMS/EnMS) yang berfungsi, serta sistem pengukuran dan pemantauan energi untuk mengidentifikasi peluang efisiensi energi di tingkat kawasan dan perusahaan guna mengurangi penggunaan energi dan emisi gas rumah kaca terkait.
Jababeka Menuju Eco-Industrial Park 2.0
Regi Risman Sandi, Public Infra Manager Jababeka Infrastruktur dan NZICC Taskforce Leader, menyampaikan bahwa Jababeka sudah menuju ke arah Eco-Industrial Park 2.0 meskipun belum sempurna. Menurutnya, indikator utama di kinerja manajemen kawasan, kinerja lingkungan, kinerja sosial, dan kinerja ekonomi sudah ada. Dari sisi kinerja manajemen kawasan, Jababeka memiliki Estate Regulation yang holistik dengan bagian khusus untuk penegakannya.
“Dalam hal kinerja lingkungan, Jababeka sudah cukup maju, dibuktikan dengan Proper Hijau yang diperoleh tahun lalu, satu-satunya untuk kategori Kawasan Industri. Di kinerja sosial, Jababeka memiliki program CSR yang cukup mumpuni bernama JABAT (Jababeka Bersahabat) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari sisi kinerja ekonomi, Jababeka memunculkan job creation dan value creation, terutama dengan adanya President University, salah satu anak perusahaan dari PT Jababeka Tbk yang membantu dalam pengembangan talenta lokal yang dapat diserap oleh industri,” ucap Regi.
“Jababeka juga memiliki NZICC yang menjadi komunitas dua arah sehingga aktivitas menuju industri hijau tidak hanya didorong oleh Jababeka sebagai pengelola kawasan, tetapi juga oleh para tenant-nya,” lanjutnya.
Langkah Kedepan untuk Menuju Industri Hijau di Jababeka
Menurut Regi, dalam era yang terus berkembang, penting bagi kita untuk tetap mengikuti perkembangan zaman, mempelajari arah pergerakan industri hijau, serta mengadopsi solusi dan teknologi terkini guna mencapai konsep eco-industrial. Hal ini menjadi salah satu fokus utama yang ingin diaktifkan melalui NZICC. Selain antara Jababeka dan para tenant, NZICC juga diharapkan dapat menarik kemitraan dari luar, sehingga tercipta pertukaran nilai, setidaknya dalam tiga kategori kemitraan:
Tantangan pertama tentu saja berasal dari sisi bisnis, karena transisi ke industri hijau memerlukan banyak modal untuk bertransformasi. Oleh karena itu, diperlukan dorongan investasi hijau secara terus-menerus, termasuk berbagai insentif dari pemerintah. Tantangan kedua berkaitan dengan kebijakan dan regulasi yang masih belum optimal dalam mendukung peralihan menuju industri yang lebih hijau. Tantangan ketiga adalah perbedaan tingkat pengetahuan dan minat antara pihak-pihak di dalam Kawasan Industri Jababeka, baik di kalangan sumber daya manusia internal Jababeka maupun di level tenant serta pihak lainnya yang beraktivitas di kawasan tersebut.
“Pada dasarnya, kebijakan dan regulasi yang ada sudah banyak yang mendukung pergerakan menuju kawasan industri yang lebih hijau. Contohnya adalah PP 20 Tahun 2023 yang menganjurkan kawasan industri untuk bergerak lebih ramah lingkungan. Namun, masih banyak peraturan yang perlu terus diperbaiki dan diselaraskan satu sama lain, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan terkait transisi energi, pengelolaan sampah dan limbah, tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, investasi dan pendanaan hijau, serta peraturan lainnya yang dapat mendukung pergerakan ke kawasan industri yang lebih hijau,” jelas Regi.
Cikarang, 11 September 2024 - Jababeka Infrastruktur mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai RKL RPL rinci yang bertujuan untuk mengedukasi mengenai perincian RKL RPL kepada tenant-tenant Kawasan Industri Jababeka. Ini merupakan kegiatan sosialisasi RKL-RPL periode awal sebagai langkah menuju pembangunan berkelanjutan. Acara ini dibuka oleh Ibu Beta Safitrie selaku Head Department of Industrial & Public Engagement. Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ibu Istingani selaku Head Department of Estate Regulation & Compliance. Acara ini diadakan di President Executive Center pada hari Rabu, 11 September 2024.
Istingani menjelaskan secara rinci mengenai dokumen RKL-RPL yang mencakup beberapa aspek penting, yaitu dasar hukum yang mendasari penyusunan RKL-RPL, alur pengurusan dokumen RKL-RPL, pedoman teknis penyusunan, serta proses penyusunan dan pengajuan RKL-RPL. Dokumen RKL-RPL ini merupakan bentuk komitmen dari pelaku usaha yang dinyatakan melalui Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH) yang disetujui oleh pengelola kawasan. Dokumen ini juga berfungsi sebagai salah satu syarat penting dalam memperoleh perizinan usaha bagi para pelaku usaha yang beroperasi di dalam kawasan industri.
Pedoman Penyusunan dalam RKL-RPL mencakup:
Istingani menegaskan penting bagi pelaku usaha untuk mengidentifikasi Limbah B3. Berikut beberapa cara mengidentifikasi Limbah B3, yaitu
Pengajuan dokumen RKL-RPL rinci serta pelaksanaan pelaporan rutin setiap enam bulan merupakan kewajiban penting bagi seluruh pelaku usaha. Acara ini ditutup dengan pesan dari Istingani kepada seluruh tenant industri yang hadir, menekankan pentingnya komitmen dalam melakukan pelaporan secara teratur.
Cikarang, 5 September 2024 – PT Jababeka Infrastruktur mengumumkan penyaluran bantuan air bersih dalam rangka tanggap darurat terhadap kekeringan yang melanda Kabupaten Bekasi.
Bantuan ini merupakan tanggapan dari PT Jababeka Infrastruktur sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat Kabupaten Bekasi, dengan mengirimkan dua truk tangki air yang membawa total 18.000 liter air bersih.
Bantuan ini didistribusikan ke dua wilayah terdampak, yaitu Kampung Sukamantri RT 06/02 yang melayani 100 Kepala Keluarga (KK) dan RT 02/02 yang melayani 200 KK, yang terletak di Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi. Bantuan ini diterima langsung oleh Camat Karang Bahagia, Bapak Karnadi, S.Sos., MM.
PT Jababeka Infrastruktur berharap bantuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan membantu mengurangi dampak kekeringan yang sedang terjadi.
Selain itu, PT Jababeka Infrastruktur berkomitmen untuk tidak hanya berhenti pada bantuan ini, tetapi juga terus mendukung upaya penanggulangan bencana dan membantu komunitas dalam masa-masa sulit.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen berkelanjutan PT Jababeka Infrastruktur terhadap tanggung jawab sosial perusahaan dan dukungan terhadap kesejahteraan komunitas.
PT Jababeka Infrastruktur akan terus memantau situasi serta memberikan bantuan sesuai kebutuhan guna mengurangi dampak kekeringan dan mendukung upaya pemulihan lokal.
Cikarang, 5 September 2024 – PT Jababeka Infrastruktur sukses menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Low Carbon Commuting: Transformasi Transportasi Perkotaan dengan Shuttle Bus Rendah Karbon di Kawasan Jababeka” sebagai bagian dari program Jababeka EcoForum.
Acara yang dilaksanakan di President Executive Club, Kawasan Jababeka ini menghadirkan dua pembicara terkemuka, yaitu Syaefulah Wijaya, S.T., selaku Kasubbag Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, dan Fadly Hasan, selaku Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset PT Transjakarta.
Acara dibuka oleh Aryan Jani, selaku Head of Strategic Urban Infra Project PT Jababeka Infrastruktur, yang menyoroti pentingnya perubahan dalam pola transportasi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam sambutannya, Aryan Jani menjelaskan bahwa adanya jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat, khususnya di kawasan Jabodetabek dan sekitarnya, telah menyumbang pada peningkatan gas karbon dan efek rumah kaca. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya mencari solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan inisiatif baru oleh Syaefulah Wijaya, S.T., mengenai pengembangan moda transportasi di Bekasi, termasuk rencana pengenalan angkot berbasis online.
“Kami sedang berupaya untuk menyediakan moda transportasi yang nyaman, aman, dan terjangkau,” ujar Syaefulah.
“Sebagai langkah awal, kami akan meluncurkan angkot berbasis online dengan harga terjangkau, dilengkapi AC, dan sistem pembayaran non-tunai.” lanjutnya.
Syaefulah juga menambahkan bahwa angkot berbasis online ini akan menghubungkan berbagai titik penting di Kabupaten Bekasi, termasuk stasiun-stasiun besar dan pusat-pusat kegiatan termasuk di wilayah kawasan Jababeka. Ia berharap inisiatif ini akan memberikan kemudahan transportasi bagi pengunjung dan karyawan di area tersebut.
Sementara itu, Fadly Hasan membagikan informasi mengenai komitmen PT Transjakarta terhadap transportasi listrik.
“Menurut studi kami dengan WRI, beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik dapat mengurangi emisi karbon hingga 94%, dan penggunaan bus listrik dapat mengurangi hingga 99.9%,” jelas Fadly.
Ia juga menambahkan bahwa mulai tahun 2030, seluruh armada PT Transjakarta akan menggunakan energi listrik.
Dalam kesempatan tersebut, Fadly mengungkapkan harapannya agar lebih banyak anak muda beralih ke transportasi umum dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan, seperti konser dan acara khusus yang hanya dapat diakses dengan tiket Transjakarta.
Tujuan dari Forum Group Discussion (FGD) ini adalah untuk mengeksplorasi dan memahami berbagai aspek terkait transformasi transportasi publik di Kabupaten Bekasi, serta mengidentifikasi rencana pengembangan moda transportasi darat dan perkeretaapian, serta menggali referensi dari wilayah lain mengenai transformasi transportasi publik berbasis shuttle bus.
Selain itu, FGD bertujuan untuk mengumpulkan kebutuhan dan preferensi pengguna terkait transportasi rendah karbon serta mendapatkan ide dan saran untuk peningkatan layanan transportasi tersebut.
Diskusi ini juga telah membahas tantangan dan peluang dalam implementasi shuttle bus rendah karbon di Kawasan Jababeka, serta mengenal dampak dari transformasi transportasi rendah karbon terhadap upaya dekarbonisasi kawasan.
FGD ini dihadiri oleh anggota Jababeka Net Zero Industrial Cluster Community (NZICC) dan tenant industri Kota Jababeka Cikarang, dengan pembahasan yang fokus pada inovasi moda transportasi darat dan rel perkeretaapian, serta implementasi shuttle bus berbasis listrik dalam jaringan transportasi perkotaan.
Dengan adanya diskusi ini, diharapkan hubungan antara PT Jababeka Infrastruktur, Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, dan PT Transjakarta semakin kuat, dan transformasi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan dapat berjalan dengan lancar.
Cikarang, 23 Agustus 2024 – PT Jababeka Infrastruktur dengan senang menerima kunjungan dari 47 Mahasiswa dan 1 Dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Lingkungan, Universitas Indonesia dalam rangkaian acara Student Visit Jababeka Envika Visiting and Networking Company (ENVICOM) yang digelar di Fablab Jababeka, pada Jumat (23/8/2024).
Acara ini merupakan wujud nyata dukungan PT Jababeka Infrastruktur terhadap generasi muda, khususnya dalam mempersiapkan karir mereka di masa depan.
Kunjungan ini diawali dengan sambutan hangat dari Regi Risman Sandi, Project Manager Jababeka Net Zero Industrial Cluster Community, yang mewakili Beta Safitrie selaku Kepala Departemen Industrial and Public Engagement, yang berhalangan hadir.
“Kami menyambut dengan baik dan sangat senang sekali ada kunjungan dari tim Universitas Indonesia. Terima kasih sudah datang kesini, dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi, terima kasih juga karena sudah saling semangat untuk bisa datang ke Jababeka Infrastruktur,” sambut Regi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Arsyad Al Asyari, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Lingkungan, Universitas Indonesia.
Arsyad mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh PT Jababeka Infrastruktur terhadap kegiatan mahasiswa. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi mahasiswa dalam melanjutkan studi mereka, serta saat mereka memasuki dunia kerja nanti.
Dalam sambutannya, Arsyad juga memberikan apresiasi terhadap daya saing PT Jababeka Infrastruktur yang mengelola lebih dari 1500 produk perusahaan dan memiliki inisiatif NZICC (Net Zero Industrial Cluster Community) yang fokus pada keberlanjutan.
Acara ini tidak hanya membahas tentang kesehatan lingkungan, tetapi juga memperkenalkan PT Jababeka Infrastruktur secara lebih mendalam melalui pemaparan company profile yang ditampilkan di layar monitor dan dijelaskan secara rinci oleh Hermawan dari Human Capital PT Jababeka Infrastruktur, serta Regi yang menguraikan aksi-aksi keberlanjutan perusahaan.
Mahasiswa Universitas Indonesia juga berkesempatan untuk mengikuti sesi tanya jawab yang interaktif, serta mengunjungi WWTP (Waste Water Treatment Plant) 1 yang ada di kawasan Jababeka. Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan partisipasi aktif dalam kuis yang disediakan oleh pihak dari PT Jababeka Infrastruktur.
Melalui acara ini, diharapkan hubungan baik antara PT Jababeka Infrastruktur dan Universitas Indonesia dapat semakin erat dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Cikarang, 15 Agustus 2024 – PT Jababeka Tbk, melalui anak perusahaannya PT Jababeka Infrastruktur kembali menggelar acara lingkungan tahunan Jababeka Ecoweek 2024 di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi Utara. Masih sama dengan tahun sebelumnya, Jababeka Ecoweek tahun ini dilaksanakan dengan program “Mangrove Planting”. Seremonial Penanaman dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024) dan penanaman keseluruhan bibit mangrove kontributor akan ditanam sebulan setelah seremonial berlangsung.
Penanaman ditargetkan 50.000 bibit mangrove yang dilakukan secara bertahap mulai dari tahun lalu. Jenis bibit yang ditanam sendiri yaitu jenis pohon Bakau (Rhizopora) sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan dan mengurangi erosi di kawasan pesisir, membuat green belt sebagai upaya pencegahan abrasi, dan membantu mengatasi banjir rob di sekitar area pesisir Pantai Bahagia.
Mengusung tema “Sustainable Mangrove Planting for a Greener Tomorrow,” kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Jababeka bersama para Tenant Kawasan Industri Jababeka untuk menjaga kelestarian lingkungan, yang bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata.
Dalam sambutannya, Vega Violetta, selaku Direktur PT Jababeka Infrastruktur mengatakan, “2019 kita telah melaksanakan penanaman 10.000 bibit mangrove dan hari ini kita kembali datang masih dengan misi yang sama, namun dengan target penanaman hingga 50.000 bibit yang akan kami laksanakan secara bertahap.”, ujar Vega Violetta.
Ia juga menyampaikan bahwa tahun ini Jababeka mengajak siswa/siswi SMA Presiden untuk bergabung dalam Seremonial Penanaman Jababeka Ecoweek 2024 sebagai bentuk pengenalan pelestarian lingkungan, upaya mitigasi abrasi hingga sustainability action sejak dini kepada siswa/siswa yang akan menjadi pemimpin dan penerus bangsa.
“Tahun ini sengaja kami ajak siswa/siswi SMA Presiden bahkan SMP Presiden sejumlah 20 anak agar mereka mengenal secara langsung kondisi yang terjadi di Utara Bekasi, dan apa yang bisa kita lakukan untuk pencegahan abrasi ini terjadi. Dimana aksi ini juga termasuk sebagai upaya dekarbonisasi.”, lanjut Vega Violetta.
Acara ini turut dihadiri oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Iding Supriatna, S.Hut., M.Si selaku Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 1 Provinsi Jawa Barat serta dihadiri juga oleh Wahyu Wijaya S.Pd sebagai Perwakilan Pejabat Pemerintahan Kecamatan Muaragembong.
Dalam sambutannya, Iding Supriatna, S.Hut., M.Si menyampaikan bahwa pihak Dinas Kehutanan Provinsi Jabar selalu mendukung kegiatan penanaman ini dan berharap agar Jababeka bisa terus melanjutkan penanaman di Muaragembong.
“Dinas Kehutanan pastinya mendukung penuh aksi yang dilakukan Jababeka beserta Tenant ini, dari tahun lalu kami melihat langsung bagaimana penanaman ini kembali berlangsung di Wilayah Kecamatan Muaragembong. Semoga penanaman ini dapat terus berlangsung dari tahun ke tahun.”, Ujar Iding Supriatna.
Penanaman ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kecamatan Muaragembong khususnya daerah Pantai Bahagia dan sekitarnya. Hal ini diakui oleh Wahyu Wijaya S.Pd yang melihat langsung perubahaan dari tahun ke tahun kondisi yang terjadi di daerah Pantai Bahagia dan sekitarnya.
“Saya sangat senang jika ada perusahaan yang mau terjun dan melakukan penanaman di wilayah kami, Bapak Ibu. Karena, setiap bibit yang ditanam itu memberikan dampak yang luar biasa bagi warga kami. Perubahan benar-benar terasa dan terjadi. Banjir berkurang, mangrove juga bisa mengurangi angin pantai yang dirasakan warga, ekonomi juga terbantu sangat baik hingga kini karena memberikan peluang untuk mengembangkan produk olahan mangrove.”, ujar Wahyu Wijaya.
Sonaji, Ketua Pokdarwis Alipbata juga menyampaikan hal serupa, dimana Sonaji juga turut andil dalam pemanfaatan lahan untuk penanaman mangrove dan mengkoordinasikan para petani mangrove di Pantai Bahagia. Penanaman oleh Jababeka ini membuka jalan bagi perusahaan lain untuk ikut turut melakukan penanaman serupa sehingga Hutan Mangrove di Pantai Bahagia terus bertambah dan berkembang. Penanaman yang dilakukan juga yang paling luas dibandingkan dengan pihak lain yang menanam mangrove di Pantai Bahagia.
“Karena Jababeka hutan mangrove kami terus bertambah dan semakin lebat. Bisa dikatakan emang Jababeka ini yang jadi pelopor dan jumlah penanaman yang sudah dilakukan merupakan yang paling banyak dan paling luas di area kami dibanding perusahaan atau pihak manapun. Maka dari kami juga sangat berterima kasih pada Jababeka dan perusahaan Bapak/Ibu semua yang sudah membantu kami disini.”, tambah Sonaji.
Acara yang menjadi agenda tahunan PT Jababeka Tbk sejak tahun 2018 ini diikuti oleh 19 Perusahaan yang berkontribusi, diantaranya: EON Chemicals Putra, Nippon SCMI, Hanes Supply Cha, Hitachi Astemo Bekasi Mfg, Mane Indonesia, TUV Nord Indonesia, Anugerah Argon Medika, United Tractors, Piaggio Indonesia, Nippon Indosari Corp Tbk, FM Global Logistics, Supernova Flexible Packaging, Mitra Manunggal Mandiri, KAO Indonesia, Fukoku Tokai Rubber, Sari Takagi Elok Produk, Komatsu Undercarriage Indonesia, Sika Indonesia, Bima Adikarya Persada (BAP).
Melalui aksi ini, PT Jababeka Tbk. berharap dapat mendukung upaya dekarbonisasi dan membantu masyarakat Kecamatan Muara Gembong dari ancaman abrasi dan rob laut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
Green Belt dan Peran Pentingnya
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, PT Jababeka Tbk. menginisiasi pembentukan Green Belt di kawasan pesisir Muara Gembong.
Green Belt ini berfungsi sebagai biofilter alami yang mampu mengurangi kadar zat racun, logam berat, H2S, dan patogen.
Selain itu, Green Belt juga berperan untuk melindungi tambak dari erosi, abrasi, serta angin kencang yang berpotensi merusak fasilitas pendukung tambak, yang masih menjadi sumber mata pencaharian utama warga setempat.
Komitmen terhadap Masa Depan yang Lebih Hijau
Melalui kegiatan Mangrove Planting, PT Jababeka Tbk. menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Penanaman mangrove ini tidak hanya menjadi upaya mitigasi lingkungan, tetapi juga sebagai langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dengan target penanaman 50.000 mangrove, PT Jababeka Tbk. optimis dapat memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan di kawasan Muara Gembong.
Cikarang, 6 Agustus 2024 – Sebagai komitmen dari PT Jababeka dalam mewujudkan Correctio sebagai "The New Silicon Valley" di Indonesia, PT Jababeka, melalui anak usahanya PT Jababeka Infrastruktur bekerja sama dengan Auk Industries, mengadakan seminar pada Selasa, (6/8/2024), di Fablab Correctio dengan mengusung tema "Achieving Operational Excellence”.
Seminar ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PT Jababeka untuk mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia, dengan tujuan menjadikan Correctio sebagai wadah pusat inovasi, solusi dan teknologi untuk mempertemukan startup dengan industri yang ada di Jababeka.
Seminar yang dihadiri oleh lebih dari 40 tenant perusahaan manufaktur di berbagai macam industri ini, membahas tentang Digital Lean Manufacturing guna menyederhanakan proses sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang optimal.
Pembicara ahli dari Auk Industries berbagi wawasan tentang cara memanfaatkan teknologi canggih untuk menerapkan praktik lean secara efektif. Peserta juga akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam sesi interaktif dan kegiatan praktis untuk memperkuat pembelajaran mereka.
Dalam seminar ini, Iman Firmansyah, selaku Head of Fablab Correctio Jababeka menyatakan, “Kami berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi para pelaku industri di kawasan Jababeka melalui program-program yang dapat meningkatkan kualitas operasional mereka. Dengan menggandeng Auk Industries, kami yakin workshop ini akan menjadi langkah penting bagi perusahaan-perusahaan di kawasan kami untuk meraih keunggulan operasional melalui penerapan lean manufacturing untuk menghasilkan efisiensi yang optimal”
Felius, Lead Business Development Auk Industries, menambahkan, "Lean manufacturing sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di pasar saat ini. Dengan mengintegrasikan solusi canggih kami dengan prinsip-prinsip lean, kami dapat membantu perusahaan mencapai peningkatan efisiensi dan penghematan biaya yang signifikan."
Seminar ini merupakan satu langkah nyata untuk mewujudkan ekosistem Industri 4.0 di Kawasan Industri Jababeka, dimana PT Jababeka melalui Correctio berupaya untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inovatif dan efisien, mendukung transformasi digital yang dibutuhkan untuk bersaing di era industri 4.0. Dengan banyaknya aktivitas dan kolaborasi, Correctio diharapkan dapat berkembang menjadi ekosistem yang dinamis dan inovatif.
Auk Industries, sebagai salah satu startup yang telah masuk ke dalam ekosistem Correctio, menjawab kebutuhan antara perusahaan dengan teknologi. Melalui berbagai inisiatif ini, Jababeka berupaya untuk tetap kompetitif dengan mempersiapkan industri yang handal dan siap bersaing di era industri 4.0.
Sebagai informasi, Correctio adalah sebuah kawasan di Jababeka sebagai “The New Sillicon Valley” Indonesia dengan Fablab Jababeka sebagai driver dari Correctio dengan pilar Society 5.0, Industry 4.0, dan Transit Oriented Development (TOD). Correctio dikembangkan sebagai sebuah wadah bagi para startup, pelaku bisnis, industri, akademisi, hingga pemerintah untuk saling berkolaborasi.