Setelah sukses dengan Jet Golf Tournament 2023, Jababeka Infrastruktur kembali mengadakan turnamen bergengsi ini pada Kamis (21/11) di Jababeka Golf & Country Club. Dengan tema “Summer Party,” acara tahun ini menghadirkan nuansa pantai ala Hawaii yang diikuti oleh 130 peserta dari kalangan bisnis dan eksekutif perusahaan.
Turnamen ini dibuka oleh Komisaris Utama Jababeka Group, Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Suhardi Alius, M.H., serta dihadiri Direktur PT Jababeka Infrastruktur, Vega Violetta, dan Mayjen (Purn.) TNI Sumardi, Kepala Dewan Kota Jababeka. Dengan format kompetisi Handicap Today, sistem ini memberikan peluang adil bagi semua peserta, baik pemula maupun profesional.
Seperti tahun sebelumnya, turnamen ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin bisnis untuk memperluas jaringan dan membangun relasi strategis dalam suasana santai. Sebanyak 13 piala diperebutkan, termasuk kategori Flight A, B, dan C, serta penghargaan khusus seperti Nearest to The Pin dan Best Gross Overall.
Hadiah yang disediakan tahun ini sangat menarik, termasuk 4 hadiah Hole in One berupa 2 unit mobil Ayla, 1 unit Vespa Matic LX 125, dan uang tunai Rp50 juta. Selain itu, tersedia banyak hadiah lucky draw seperti mesin kopi, perlengkapan golf, dan hadiah utama dari PT Grahabuana Cikarang.
Acara ini mendapat dukungan dari sejumlah sponsor seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Bayu Buana Gemilang (BBG), PT Cikarang Listrindo, PT Nusantara Gas Energi (NGE), dan Hotel Holiday Inn Jababeka. Dengan semangat kolaborasi dan persahabatan, Jet Golf Tournament 2024 diharapkan terus menjadi salah satu turnamen golf paling bergengsi di Indonesia, sekaligus mempererat hubungan antarindustri melalui olahraga.
PT Jababeka Tbk. secara resmi meluncurkan Program Beasiswa Disabilitas Siap Kerja sebagai bentuk komitmen dalam mendukung penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas. Program ini diresmikan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D., dalam acara Advokasi Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas yang digelar Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri di Holiday Inn Cikarang Jababeka, Senin (25/11).
Acara dimulai dengan peluncuran simbolis program beasiswa oleh Direktur PT Jababeka Infrastruktur, Vega Violetta, bersama Menteri Ketenagakerjaan. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi advokasi yang bertujuan mendukung implementasi Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Agenda ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam memastikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak disabilitas, khususnya terkait pekerjaan.
Melalui program ini, PT Jababeka Tbk. menunjukkan dukungan terhadap kebijakan pemerintah sekaligus komitmen menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. "Kami berharap perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Jababeka akan turut serta dan berkolaborasi dalam program ini pada tahun-tahun mendatang," ujar Vega Violetta.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas untuk membangun ekosistem kerja yang inklusif. Tahun ini, PT Jababeka Tbk. menginisiasi Program Beasiswa Pelatihan dan Sertifikasi Administrasi Perkantoran Disabilitas Siap Kerja. Program ini dirancang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG)Indikator 8, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka untuk memenuhi kebutuhan industri, terutama di Kawasan Jababeka. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memberdayakan penyandang disabilitas agar menjadi tenaga kerja yang kompetitif dan mandiri.
Sebanyak 70 calon peserta telah mendaftar, dan setelah melalui seleksi ketat, terpilih 20 penerima beasiswa. "Selamat kepada para peserta yang terpilih. Anda adalah bagian dari masa depan dunia kerja yang inklusif dan berkeadilan," lanjut Vega.
Acara ini dihadiri tokoh penting dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas penyandang disabilitas. PT Jababeka Tbk. berharap program ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk memberikan kesempatan setara bagi semua individu tanpa diskriminasi.
Dengan keberhasilan peluncuran program ini, PT Jababeka Tbk. berkomitmen menjadi pionir inklusi sosial di sektor ketenagakerjaan. Diharapkan, langkah ini menjadi awal terbentuknya ekosistem kerja yang lebih inklusif di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas.
Cikarang, 8 Oktober 2024 – PT Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak perusahaannya, PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi (ICTel), memperkuat perannya dalam transformasi digital dengan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Telkomsel. Bersama-sama, mereka menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menuju Industri 4.0: Digitalisasi Optimal untuk Peningkatan Efektivitas Operasional Manufaktur”, bertempat di Fablab Jababeka. Acara ini merupakan bagian dari upaya Jababeka sebagai pengembang kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, untuk mempercepat adopsi teknologi 5G, IoT, dan Smart Manufacturing di kalangan pelaku usaha di Kawasan Industri Jababeka.
Acara tersebut dibuka oleh Cynthia Hendrayani, Chief Operating Officer (COO) PT Jababeka Infrastruktur, bersama Aju Widya Sari, ST, MT, Direktur Telekomunikasi DJPP Kominfo, dan Nyoman Adiyasa, Vice President Area Account Management Telkomsel yang memberikan sambutan kepada lebih dari 100 pelaku usaha yang hadir. Selain itu, Fadli, GM - Enterprise Customer Solutions Management Telkomsel, turut berperan sebagai Keynote Speech. Kolaborasi tiga pihak ini diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya implementasi teknologi digital di sektor manufaktur, khususnya dalam memanfaatkan keunggulan jaringan 5G yang semakin luas diterapkan di Kawasan Industri Jababeka.
Dalam kesempatan ini, Aju Widya Sari dari Kominfo menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya digitalisasi di sektor industri. “Digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan esensial bagi industri untuk tetap kompetitif. Melalui pemanfaatan teknologi 5G dan Smart Manufacturing, kami berharap industri di Kawasan Industri Jababeka dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan inovasi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Cynthia Hendrayani menegaskan peran strategis Jababeka sebagai pionir dalam mendorong industri di Indonesia untuk beralih ke era digital. “Jababeka tidak hanya menawarkan ruang bagi industri, tetapi juga menyediakan infrastruktur yang mendukung transformasi menuju industri 4.0. Melalui ICTel, kami menawarkan solusi teknologi informasi dan komunikasi terbaik untuk memastikan pelaku usaha kami mendapatkan manfaat maksimal dari digitalisasi, termasuk peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional,” ujar Cynthia.
Keandalan infrastruktur jaringan yang disediakan oleh ICTel, dengan dukungan teknologi 5G dari Kominfo dan Telkomsel, menjadi pilar utama dalam meningkatkan produktivitas pelaku usaha di Kawasan Industri Jababeka. Cynthia menekankan pentingnya kolaborasi antara penyedia layanan teknologi dengan para pelaku usaha, untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam proses produksi. “Kawasan Industri Jababeka tidak hanya berfungsi sebagai tempat manufaktur, tetapi juga sebagai ekosistem cerdas yang memungkinkan setiap pelaku usaha untuk terus berkembang melalui teknologi terkini,” tambahnya.
Iman Firmansyah, Direktur Utama PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi (ICTel), menyampaikan pandangannya mengenai komitmen ICTel dalam mendukung digitalisasi industri di Kawasan Industri Jababeka. "Sebagai penyedia solusi telekomunikasi, ICTel memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelaku usaha mendapatkan infrastruktur dan layanan terbaik. Dengan dukungan teknologi 5G yang disediakan, kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional pelaku usaha untuk memenangkan persaingan di panggung regional maupun global," ujar Iman.
Nyoman Adiyasa, Vice President Area Account Management PT Telkomsel, juga menekankan komitmen Telkomsel dalam mendukung percepatan digitalisasi di sektor industri. “Melalui penyediaan jaringan 5G yang semakin diperluas, kami berharap dapat memberikan kontribusi bagi pelaku usaha di Kawasan Industri Jababeka dalam mewujudkan smart manufacturing yang terintegrasi. Inovasi ini akan membantu industri meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, serta mempercepat langkah menuju industri 4.0,” kata Nyoman.
Setelah sesi sambutan, dilakukan penandatanganan kerja sama antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan Jababeka Group. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi kedua pihak dalam menyediakan infrastruktur digital yang optimal bagi pelaku usaha di Kawasan Industri Jababeka, terutama dalam penyediaan layanan Smart Lightning berbasis NBIoT dengan memanfaatkan jaringan 5G. Penandatanganan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan ekosistem industri yang terhubung dan berdaya saing di era digital.
Fadli GM Enterprise Solution Management Telkomsel juga menekankan komitmen Telkomsel dalam mendukung percepatan transformasi digital di sektor industri. “Dengan infrastruktur 5G yang kami sediakan, kami yakin dapat memberikan solusi digital yang tak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga kualitas produk dari pelaku usaha di Kawasan Industri Jababeka. Ini adalah langkah besar menuju implementasi industri 4.0 yang lebih masif di Indonesia,” tambahnya.
Sebagai bagian dari FGD ini, Telkomsel juga menyelenggarakan sesi Coaching Clinic, yang dirancang khusus untuk para pelaku usaha industri. Sesi ini memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk berkonsultasi langsung terkait tantangan dan masalah digitalisasi yang dihadapi di perusahaan mereka. Dengan bimbingan dari para ahli teknologi dan digitalisasi, pelaku usaha dapat menemukan solusi konkret untuk meningkatkan efektivitas operasional, mengadopsi teknologi baru, dan menghadapi tantangan yang muncul dalam proses transformasi menuju industri 4.0.
Acara ini menjadi ajang penting bagi para pelaku industri untuk bertukar gagasan, mengeksplorasi peluang kolaborasi, serta memahami lebih dalam tentang bagaimana teknologi seperti IoT dan 5G dapat diintegrasikan dalam proses operasional manufaktur. ICTel, sebagai bagian dari Kawasan Industri Jababeka, berkomitmen untuk terus menyediakan layanan teknologi informasi dan komunikasi terbaik guna mendukung pertumbuhan bisnis pelaku usaha di kawasan tersebut.
Melalui FGD ini, Jababeka menunjukkan kepemimpinannya dalam mendorong industri Indonesia ke arah transformasi digital yang lebih maju. Dengan infrastruktur yang kuat dan solusi yang inovatif, Jababeka dengan dukungan dari Telkomsel dan Kominfo berupaya menciptakan ekosistem industri yang modern, saling terhubung, dan berdaya saing tinggi di era digital. Kolaborasi ini juga menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, perusahaan telekomunikasi, dan sektor swasta dapat mendorong kemajuan industri secara keseluruhan.
Cikarang, 3 Oktober 2024 – Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bekerja sama dengan Jababeka Net Zero Industrial Cluster Community (Jababeka NZICC) telah mengadakan workshop bertajuk “Peningkatan Kapasitas Perusahaan untuk Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi Sumber Energi” di Hotel Sunerra Antero, Jababeka, pada Kamis, (3/10/2024).
Workshop yang dihadiri oleh perwakilan dari 20-25 perusahaan industri yang beroperasi di Kawasan Jababeka ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan perusahaan mengenai transisi energi serta strategi dekarbonisasi yang diperlukan untuk mencapai komitmen emisi nol bersih.
Dr. Indah Budiani, Direktur Eksekutif IBCSD, juga memberikan sambutan yang menyoroti pentingnya sinergi dalam mempercepat langkah menuju keberlanjutan.
“Transisi energi merupakan elemen kunci dalam perjalanan menuju net zero. Dengan adanya sesi berbagi pengetahuan dan sumber daya terkait transisi energi untuk bisnis seperti ini, kita bisa mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon,” jelas Indah.
Peserta juga diajak untuk berinteraksi melalui sesi pengenalan IBCSD dan KADIN Net Zero Hub (NZH). “IBCSD berkomitmen untuk mendorong praktik bisnis berkelanjutan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga memastikan keberlanjutan untuk generasi mendatang,” ucap Aloysius Wiratmo, selaku Program & Engagement Manager IBCSD.
“Dengan bergabung dalam Kadin NZH, perusahaan tidak hanya mendapatkan akses ke sumber daya dan pengetahuan, tetapi juga kesempatan untuk berkolaborasi dalam inisiatif yang mendukung dekarbonisasi dan efisiensi energi.” lanjut Aloysius Wiratmo, atau yang biasa disapa Wira.
Dalam sesi workshop transisi energi bisnis, peserta mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan makna transisi energi bisnis. Mereka juga mendapatkan wawasan tentang enam elemen kunci transisi energi, implementasi energi efisien, serta sumber energi rendah karbon yang relevan dengan regulasi dekarbonisasi di Indonesia.
Dengan adanya sesi interaktif berupa kuis dan tanya jawab, peserta diharapkan dapat lebih memahami langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mendukung dekarbonisasi dan efisiensi energi di perusahaan masing-masing.
Jababeka berkomitmen untuk mencapai target SDGs dan net zero melalui Core Decarbonization, yang memberdayakan tenant industri untuk melakukan mitigasi emisi dan aksi keberlanjutan secara mandiri, memberikan mereka otoritas penuh atas dampak lingkungan dari operasional mereka. Selain itu, pendekatan Systemic Decarbonization mengedepankan kolaborasi antara tenant untuk tindakan mitigasi sistemik, termasuk pembangunan fasilitas dan infrastruktur kawasan yang mendukung keberlanjutan. Dengan kedua strategi ini, Jababeka berupaya mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan.
Workshop “Peningkatan Kapasitas Perusahaan untuk Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi Sumber Energi” diharapkan dapat memperkuat jaringan kerja sama antara Jababeka NZICC dan IBCSD dengan tujuan membangun kolaborasi yang lebih solid dan sinergis. Selain itu, acara ini juga diharapkan mendorong akselerasi transisi energi yang lebih cepat di kawasan industri.
Dalam konteks ini, kolaborasi yang terjalin tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, tetapi juga akan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi jejak karbon dan meningkatkan keberlanjutan. Dengan mengintegrasikan berbagai inisiatif dan inovasi, acara ini bertujuan untuk menciptakan solusi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta
Cikarang, 16 Oktober 2024 - PT Jababeka Tbk meluncurkan Program GETAS (Gerakan Sehat Anti Stunting) di Charles Himawan Auditorium, President University, Kota Jababeka-Cikarang, dengan tujuan mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bekasi. Program ini menargetkan penurunan hingga 50% dengan melibatkan tenant dan mitra Jababeka sebagai bagian dari kolaborasi.
Seremonial peluncuran program ditandai dengan penyerahan mock up donasi dari Vega Violetta Puspa, Direktur PT Jababeka Infrastruktur, kepada PJ Bupati Bekasi, Dr. Drs. Dedy Supriyadi, M.M, disaksikan oleh Dr. Sundoyo S.H, M.KM, M. Hum selaku Plt. Kepala BKKBN RI. Acara tersebut dilanjutkan dengan pemberian simbolis bantuan dan vitamin tambahan untuk empat anak stunting yang didampingi oleh camat setempat.
Dalam sambutannya, Vega Violetta Puspa menyampaikan bahwa kunci utama untuk menurunkan angka stunting adalah dengan meningkatkan kesehatan ibu hamil dan memperbaiki gizi anak-anak stunting. Oleh karena itu, Program GETAS akan melakukan dua kegiatan utama: penyuluhan untuk ibu hamil dan menyusui, serta pemberian makanan tambahan kepada anak di bawah dua tahun, bekerja sama dengan puskesmas setempat.
Rencananya, selama periode Oktober hingga Desember 2024, Jababeka akan mendistribusikan 3.000 paket makanan tambahan, masing-masing berisi 1,5 kilogram telur. Selain itu, pada bulan pertama, setiap anak akan menerima satu botol vitamin omega-3. Pembagian paket dijadwalkan berlangsung antara 21 hingga 24 Oktober 2024, melalui sembilan puskesmas di empat kecamatan, yaitu Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Cikarang Utara, dan Cikarang Selatan. Tenaga kesehatan puskesmas akan bertugas membagikan paket kepada penerima manfaat.
PJ Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menyampaikan apresiasi kepada Jababeka yang telah aktif berperan dalam penurunan angka stunting di wilayah tersebut. Ia berharap program GETAS bisa memotivasi berbagai pihak untuk bekerja sama mencapai target angka stunting di bawah 10% pada 2024. Hal ini juga ditekankan oleh Sundoyo, yang menilai bahwa dukungan dari sektor swasta seperti Jababeka sangat penting untuk mencapai target tersebut.
Vega Violetta Puspa juga menyampaikan rasa terima kasih kepada tenant dan mitra yang turut mendukung program ini, termasuk perusahaan-perusahaan seperti PT Mattel Indonesia, PT Cikarang Listrindo, PT Dexa Medica, PT Yasufuku Indonesia, PT Komatsu Undercarriage, PT Harvest Ariake Indonesia, PT Mane Indonesia, PT Asahi Cipta Prima, PT Fondanusa Aditama, PT Multipanel Intermitra Mandiri, PT CKD Manufacturing, PT Anugrah Daya Industri Komponen Utama (ADIKU), PT Byung Hwa Indonesia, PT Haluan Utama Maju, PT Nippon Indosari Corpindo, PT Pharma Health Care - Combiphar Group, PT KAO Indonesia, serta Fakultas Kedokteran President University.
Acara peluncuran ini juga dilanjutkan dengan seminar bertajuk "Pencegahan Anak Stunting Dimulai Sejak Masa Kehamilan," yang berlangsung selama dua jam. Seminar tersebut mendapat sambutan hangat dari peserta yang mayoritas ibu hamil, yang aktif berdiskusi dengan para narasumber, di antaranya Dr. Firzawati, S.Si, Apt, MKM dari DPPKB Kabupaten Bekasi, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes, Dekan Fakultas Kedokteran President University, serta dr. Emi Tri Dianasari, Sp.OG, Dosen FKPU.
PT. Jababeka Infrastruktur bertekad untuk memenuhi kepuasan Pelanggan dengan mengutamakan :
· Kualitas produk yang melampaui harapan dan standart
· Keramahan pelayanan dan respon yang cepat atas setiap pengaduan pelanggan
· Inovatif dalam pengembangan produk dan pelayanan serta penyempurnaan organisasi secara berkesinambungan
· Pemenuhan persyaratan lain dan perundangan dalam upaya perlindungan lingkungan melalui pencegahan pencemaran lingkungan, serta menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat dengan melakukan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
· Berkomitmen untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3
· Berkomitmen untuk memastikan partisipasi dan konsultasi para pekerja
Kebijakan ini akan dipelihara dan dikomunikasikan pada para pemangku kepentingan sesuai kebutuhan.
Cikarang, 25 September 2024 – Pengelolaan sampah berkelanjutan di Desa Harjamekar merupakan inisiatif dari PT Jababeka Infrastruktur, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Program ini diinisiasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan ancaman kesehatan di wilayah tersebut.
Keberadaan Bank Sampah Mekarwangi didasari oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah. Selain itu, program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lokal dengan memberikan nilai ekonomi pada sampah yang diolah.
Sampah yang biasanya dianggap sebagai limbah akan diubah menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat melalui proses pengumpulan, pemilahan, dan penjualan sampah yang terpilah.
Hingga saat ini, PT Jababeka Infrastruktur telah membina 4 Bank Sampah Unit, yaitu Bank Sampah Dahlia, Bank Sampah Senyum Bumiku, Bank Sampah Venus, dan Bank Sampah Mekarwangi, serta 1 Bank Sampah Induk, yaitu PDU (Pusat Daur Ulang) Mekarmukti.
Setiap bank sampah beroperasi dengan mekanisme yang serupa, di mana masyarakat mendaftar sebagai anggota bank sampah, mengumpulkan dan memilah sampah dari rumah tangga mereka, lalu menyetorkannya ke bank sampah untuk ditimbang dan dinilai. Nilai tersebut dicatat sebagai saldo dalam buku tabungan mereka.
Program ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Selain itu, Bank Sampah Mekarwangi diharapkan dapat mendorong inovasi lingkungan dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat desa.
Dengan peluncuran Bank Sampah Mekarwangi, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan desa yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Jakarta, 20 September 2024 – Dalam rangka mendukung keberlanjutan industri di Indonesia, PT Jababeka Infrastruktur terus memperkuat komitmennya melalui berbagai inisiatif strategis. Hal ini disampaikan oleh Cynthia Hendrayani, COO PT Jababeka Infrastruktur, yang menjadi salah satu pembicara pada acara 1st Annual Indonesia Green Industry Summit 2024 yang berlangsung di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, pada Jumat (20/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Cynthia menegaskan bahwa PT Jababeka Infrastruktur telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero melalui pengembangan Industrial Cluster yang berkelanjutan. Strategi ini melibatkan tidak hanya operasional internal perusahaan, tetapi juga kolaborasi erat dengan tenant-tenant besar, seperti L'Oréal, Unilever, Mattel, Hitachi Astemo, PT TUV NORD, PT Kerry Ingredients, dan lainnya
.
L'Oréal, melalui program "Sharing Beauty With All," berfokus pada daur ulang dan pengurangan limbah di seluruh tahap produksi, dengan target mencapai nol limbah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) serta meningkatkan efisiensi energi di semua fasilitasnya, termasuk di kawasan industri Jababeka.
Unilever, dengan pendekatan proaktifnya, telah berhasil mencapai target Zero Waste to Landfill di semua pabriknya, termasuk yang berlokasi di Jababeka, melalui strategi pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali, memastikan limbah produksinya tidak berakhir di TPA.
Hitachi Astemo telah memperkenalkan skema pembangkit listrik tenaga surya di luar neraca, di mana perusahaan tidak memiliki peralatan pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang di pabrik, melainkan membayar listrik yang dikonsumsi berdasarkan jumlah yang dihasilkan.
PT TUV NORD Indonesia juga berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman mangrove di Kepulauan Seribu dan Pantai Bahagia, serta berpartisipasi dalam program seperti Eco Driving Program, pemantauan dan pengurangan CO2, serta perayaan Diversity Month.
PT Kerry Ingredients berkomitmen untuk menciptakan produk dengan dampak lingkungan yang lebih kecil, dengan target menjangkau lebih dari dua miliar orang melalui solusi nutrisi berkelanjutan pada tahun 2030.
Sementara itu, PT Mattel Indonesia menunjukkan dedikasinya terhadap kelestarian lingkungan dengan menggunakan kertas bersertifikasi FSC 100% untuk kemasan. Pusat pencetakannya telah dianugerahi sertifikat LEED Gold dari USGBC untuk pemenuhan persyaratan bangunan hijau.
“Kami berkomitmen menjadi Net Zero Industrial Cluster pertama, dan tenant-tenant kami telah menyatakan dukungan mereka terhadap inisiatif ini,” ujar Cynthia.
Cynthia juga menyoroti pentingnya peran tenant dalam menciptakan rantai pasok yang lebih hijau. “Ini adalah strategi bersama, dan para tenant kami memahami urgensi untuk bergerak menuju keberlanjutan,” tambahnya.
Selain kolaborasi, PT Jababeka Infrastruktur juga menerapkan sejumlah kebijakan yang mendukung penerapan Resource Efficiency and Cleaner Production (RECP) serta prinsip simbiosis industri.
“Kami memastikan master plan yang tepat dan menyediakan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan,” jelas Cynthia.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, PT Jababeka Infrastruktur berharap agar ekosistem industri yang berkelanjutan dapat tercipta, di mana semua pihak berperan aktif dalam mencapai tujuan bersama menuju Net Zero.
1st Annual Indonesia Green Industry Summit 2024
Acara 1st Annual Indonesia Green Industry Summit 2024 diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian dan berlangsung selama dua hari, pada Kamis - Jumat, 19 - 20 September 2024, di Hotel Sultan, Jakarta.
Acara ini bertujuan mendorong kolaborasi antar industri untuk mempercepat dekarbonisasi dan harmonisasi kebijakan pendukung, sekaligus platform untuk berbagi pengalaman industri dalam mentransformasikan bisnis ke arah yang lebih hijau serta mendorong pembiayaan dan kolaborasi guna mempercepat ekosistem dekarbonisasi industri di Indonesia.
Selain Cynthia Hendrayani, acara ini juga menghadirkan pembicara lainnya, seperti Emma Natalia selaku Team leader Direktorat Kawasan Industri Kementerian Perindustrian; Salil Dutt selaku Chief Technical Adviser UNIDO Representatives in Jakarta / Indonesia and Timor Leste, ASEAN Affairs; dan Sanny Iskandar selaku Ketua Himpunan Kawasan Industri.
Acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengalaman industri dalam mentransformasikan bisnis ke arah yang lebih hijau serta mendorong pembiayaan dan kolaborasi guna mempercepat ekosistem dekarbonisasi industri di Indonesia.
Tentang PT Jababeka Infrastruktur
PT Jababeka Infrastruktur merupakan salah satu perusahaan pengelola kawasan industri terbesar di Indonesia yang berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis dan operasionalnya.
Sebagai anak perusahaan dari PT Jababeka Tbk, PT Jababeka Infrastruktur menyediakan berbagai layanan penting bagi tenant di kawasan industri Jababeka, termasuk penyediaan air bersih, pengelolaan kawasan industri, jaringan serat optic, distribusi gas, serta manajemen pengelolaan limbah.
PT Jababeka Infrastruktur terus berinovasi dalam menyediakan solusi infrastruktur yang mendukung keberlanjutan, efisiensi energi, dan pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab guna pertumbuhan industri yang ramah lingkungan di Indonesia.
Jakarta, 12 September 2024 - Jababeka Infrastruktur menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertemakan "Analisa Peluang dan Tantangan Pembentukan Net Zero Industrial Park (NZIP)" yang dilaksanakan oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia di Hotel Pullman Jakarta. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang membahas berbagai topik terkait pengembangan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Materi pertama disampaikan oleh Andriah Feby Misna, Direktur Aneka EBT, yang membahas tentang pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru dan Terbarukan (PLT EBT) dengan skema Rebid. Tantangan utama dalam pengembangan ini adalah integrasi program Rebid dalam program nasional Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta sinkronisasi program pendukung kawasan industri dan pelaksanaan fasilitas pendukung di kawasan tersebut.
Materi kedua disampaikan oleh M. Denny Fardhan, perwakilan UNIDO di Jakarta, Timor Leste, dan ASEAN Affairs. Tema yang dibahas adalah "Eco-Industrial Park: Concept, Progress, Opportunities, and Challenges." Dalam paparannya, Denny menjelaskan beberapa indikator utama untuk menjadi Eco-Industrial Parks 2.0, termasuk manajemen dan pemantauan, sistem manajemen energi (EMS/EnMS) yang berfungsi, serta sistem pengukuran dan pemantauan energi untuk mengidentifikasi peluang efisiensi energi di tingkat kawasan dan perusahaan guna mengurangi penggunaan energi dan emisi gas rumah kaca terkait.
Jababeka Menuju Eco-Industrial Park 2.0
Regi Risman Sandi, Public Infra Manager Jababeka Infrastruktur dan NZICC Taskforce Leader, menyampaikan bahwa Jababeka sudah menuju ke arah Eco-Industrial Park 2.0 meskipun belum sempurna. Menurutnya, indikator utama di kinerja manajemen kawasan, kinerja lingkungan, kinerja sosial, dan kinerja ekonomi sudah ada. Dari sisi kinerja manajemen kawasan, Jababeka memiliki Estate Regulation yang holistik dengan bagian khusus untuk penegakannya.
“Dalam hal kinerja lingkungan, Jababeka sudah cukup maju, dibuktikan dengan Proper Hijau yang diperoleh tahun lalu, satu-satunya untuk kategori Kawasan Industri. Di kinerja sosial, Jababeka memiliki program CSR yang cukup mumpuni bernama JABAT (Jababeka Bersahabat) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari sisi kinerja ekonomi, Jababeka memunculkan job creation dan value creation, terutama dengan adanya President University, salah satu anak perusahaan dari PT Jababeka Tbk yang membantu dalam pengembangan talenta lokal yang dapat diserap oleh industri,” ucap Regi.
“Jababeka juga memiliki NZICC yang menjadi komunitas dua arah sehingga aktivitas menuju industri hijau tidak hanya didorong oleh Jababeka sebagai pengelola kawasan, tetapi juga oleh para tenant-nya,” lanjutnya.
Langkah Kedepan untuk Menuju Industri Hijau di Jababeka
Menurut Regi, dalam era yang terus berkembang, penting bagi kita untuk tetap mengikuti perkembangan zaman, mempelajari arah pergerakan industri hijau, serta mengadopsi solusi dan teknologi terkini guna mencapai konsep eco-industrial. Hal ini menjadi salah satu fokus utama yang ingin diaktifkan melalui NZICC. Selain antara Jababeka dan para tenant, NZICC juga diharapkan dapat menarik kemitraan dari luar, sehingga tercipta pertukaran nilai, setidaknya dalam tiga kategori kemitraan:
Tantangan pertama tentu saja berasal dari sisi bisnis, karena transisi ke industri hijau memerlukan banyak modal untuk bertransformasi. Oleh karena itu, diperlukan dorongan investasi hijau secara terus-menerus, termasuk berbagai insentif dari pemerintah. Tantangan kedua berkaitan dengan kebijakan dan regulasi yang masih belum optimal dalam mendukung peralihan menuju industri yang lebih hijau. Tantangan ketiga adalah perbedaan tingkat pengetahuan dan minat antara pihak-pihak di dalam Kawasan Industri Jababeka, baik di kalangan sumber daya manusia internal Jababeka maupun di level tenant serta pihak lainnya yang beraktivitas di kawasan tersebut.
“Pada dasarnya, kebijakan dan regulasi yang ada sudah banyak yang mendukung pergerakan menuju kawasan industri yang lebih hijau. Contohnya adalah PP 20 Tahun 2023 yang menganjurkan kawasan industri untuk bergerak lebih ramah lingkungan. Namun, masih banyak peraturan yang perlu terus diperbaiki dan diselaraskan satu sama lain, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan terkait transisi energi, pengelolaan sampah dan limbah, tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, investasi dan pendanaan hijau, serta peraturan lainnya yang dapat mendukung pergerakan ke kawasan industri yang lebih hijau,” jelas Regi.
Cikarang, 11 September 2024 - Jababeka Infrastruktur mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai RKL RPL rinci yang bertujuan untuk mengedukasi mengenai perincian RKL RPL kepada tenant-tenant Kawasan Industri Jababeka. Ini merupakan kegiatan sosialisasi RKL-RPL periode awal sebagai langkah menuju pembangunan berkelanjutan. Acara ini dibuka oleh Ibu Beta Safitrie selaku Head Department of Industrial & Public Engagement. Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ibu Istingani selaku Head Department of Estate Regulation & Compliance. Acara ini diadakan di President Executive Center pada hari Rabu, 11 September 2024.
Istingani menjelaskan secara rinci mengenai dokumen RKL-RPL yang mencakup beberapa aspek penting, yaitu dasar hukum yang mendasari penyusunan RKL-RPL, alur pengurusan dokumen RKL-RPL, pedoman teknis penyusunan, serta proses penyusunan dan pengajuan RKL-RPL. Dokumen RKL-RPL ini merupakan bentuk komitmen dari pelaku usaha yang dinyatakan melalui Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH) yang disetujui oleh pengelola kawasan. Dokumen ini juga berfungsi sebagai salah satu syarat penting dalam memperoleh perizinan usaha bagi para pelaku usaha yang beroperasi di dalam kawasan industri.
Pedoman Penyusunan dalam RKL-RPL mencakup:
Istingani menegaskan penting bagi pelaku usaha untuk mengidentifikasi Limbah B3. Berikut beberapa cara mengidentifikasi Limbah B3, yaitu
Pengajuan dokumen RKL-RPL rinci serta pelaksanaan pelaporan rutin setiap enam bulan merupakan kewajiban penting bagi seluruh pelaku usaha. Acara ini ditutup dengan pesan dari Istingani kepada seluruh tenant industri yang hadir, menekankan pentingnya komitmen dalam melakukan pelaporan secara teratur.