PT Jababeka Infrastruktur Sambut Mahasiswa Universitas Indonesia dalam Student Visit ENVICOM di Fablab Jababeka
27 Agustus 2024
Penulis

Cikarang, 23 Agustus 2024 – PT Jababeka Infrastruktur dengan senang menerima kunjungan dari 47 Mahasiswa dan 1 Dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Lingkungan, Universitas Indonesia dalam rangkaian acara Student Visit Jababeka Envika Visiting and Networking Company (ENVICOM) yang digelar di Fablab Jababeka, pada Jumat (23/8/2024).


Acara ini merupakan wujud nyata dukungan PT Jababeka Infrastruktur terhadap generasi muda, khususnya dalam mempersiapkan karir mereka di masa depan. 


Kunjungan ini diawali dengan sambutan hangat dari Regi Risman Sandi, Project Manager Jababeka Net Zero Industrial Cluster Community, yang mewakili Beta Safitrie selaku Kepala Departemen Industrial and Public Engagement, yang berhalangan hadir. 


“Kami menyambut dengan baik dan sangat senang sekali ada kunjungan dari tim Universitas Indonesia. Terima kasih sudah datang kesini, dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi, terima kasih juga karena sudah saling semangat untuk bisa datang ke Jababeka Infrastruktur,” sambut Regi.


Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Arsyad Al Asyari, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Lingkungan, Universitas Indonesia. 


Arsyad mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh PT Jababeka Infrastruktur terhadap kegiatan mahasiswa. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi mahasiswa dalam melanjutkan studi mereka, serta saat mereka memasuki dunia kerja nanti.


Dalam sambutannya, Arsyad juga memberikan apresiasi terhadap daya saing PT Jababeka Infrastruktur yang mengelola lebih dari 1500 produk perusahaan dan memiliki inisiatif NZICC (Net Zero Industrial Cluster Community) yang fokus pada keberlanjutan. 


Acara ini tidak hanya membahas tentang kesehatan lingkungan, tetapi juga memperkenalkan PT Jababeka Infrastruktur secara lebih mendalam melalui pemaparan company profile yang ditampilkan di layar monitor dan dijelaskan secara rinci oleh Hermawan dari Human Capital PT Jababeka Infrastruktur, serta Regi yang menguraikan aksi-aksi keberlanjutan perusahaan.


Mahasiswa Universitas Indonesia juga berkesempatan untuk mengikuti sesi tanya jawab yang interaktif, serta mengunjungi WWTP (Waste Water Treatment Plant) 1 yang ada di kawasan Jababeka. Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan partisipasi aktif dalam kuis yang disediakan oleh pihak dari PT Jababeka Infrastruktur.


Melalui acara ini, diharapkan hubungan baik antara PT Jababeka Infrastruktur dan Universitas Indonesia dapat semakin erat dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

PT Jababeka Infrastruktur Lakukan Penanaman 20.000 Bibit Mangrove di Muara Gembong
16 Agustus 2024
Penulis

Cikarang, 15 Agustus 2024 – PT Jababeka Tbk, melalui anak perusahaannya PT Jababeka Infrastruktur kembali menggelar acara lingkungan tahunan Jababeka Ecoweek 2024 di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi Utara. Masih sama dengan tahun sebelumnya, Jababeka Ecoweek tahun ini dilaksanakan dengan program “Mangrove Planting”. Seremonial Penanaman dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024) dan penanaman keseluruhan bibit mangrove kontributor akan ditanam sebulan setelah seremonial berlangsung. 


Penanaman ditargetkan 50.000 bibit mangrove yang dilakukan secara bertahap mulai dari tahun lalu. Jenis bibit yang ditanam sendiri yaitu jenis pohon Bakau (Rhizopora) sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan dan mengurangi erosi di kawasan pesisir, membuat green belt sebagai upaya pencegahan abrasi, dan membantu mengatasi banjir rob di sekitar area pesisir Pantai Bahagia. 


Mengusung tema “Sustainable Mangrove Planting for a Greener Tomorrow,” kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Jababeka bersama para Tenant Kawasan Industri Jababeka untuk menjaga kelestarian lingkungan, yang bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata. 


Dalam sambutannya, Vega Violetta, selaku Direktur PT Jababeka Infrastruktur mengatakan, “2019 kita telah melaksanakan penanaman 10.000 bibit mangrove dan hari ini kita kembali datang masih dengan misi yang sama, namun dengan target penanaman hingga 50.000 bibit yang akan kami laksanakan secara bertahap.”, ujar Vega Violetta. 


Ia juga menyampaikan bahwa tahun ini Jababeka mengajak siswa/siswi SMA Presiden untuk bergabung dalam Seremonial Penanaman Jababeka Ecoweek 2024 sebagai bentuk pengenalan pelestarian lingkungan, upaya mitigasi abrasi hingga sustainability action sejak dini kepada siswa/siswa yang akan menjadi pemimpin dan penerus bangsa. 


“Tahun ini sengaja kami ajak siswa/siswi SMA Presiden bahkan SMP Presiden sejumlah 20 anak agar mereka mengenal secara langsung kondisi yang terjadi di Utara Bekasi, dan apa yang bisa kita lakukan untuk pencegahan abrasi ini terjadi. Dimana aksi ini juga termasuk sebagai upaya dekarbonisasi.”, lanjut Vega Violetta. 


Acara ini turut dihadiri oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Iding Supriatna, S.Hut., M.Si selaku Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 1 Provinsi Jawa Barat serta dihadiri juga oleh Wahyu  Wijaya S.Pd sebagai Perwakilan Pejabat Pemerintahan Kecamatan Muaragembong. 


Dalam sambutannya, Iding Supriatna, S.Hut., M.Si menyampaikan bahwa pihak Dinas Kehutanan Provinsi Jabar selalu mendukung kegiatan penanaman ini dan berharap agar Jababeka bisa terus melanjutkan penanaman di Muaragembong. 


“Dinas Kehutanan pastinya mendukung penuh aksi yang dilakukan Jababeka beserta Tenant ini, dari tahun lalu kami melihat langsung bagaimana penanaman ini kembali berlangsung di Wilayah Kecamatan Muaragembong. Semoga penanaman ini dapat terus berlangsung dari tahun ke tahun.”, Ujar Iding Supriatna. 


Penanaman ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kecamatan Muaragembong khususnya daerah Pantai Bahagia dan sekitarnya. Hal ini diakui oleh Wahyu  Wijaya S.Pd yang melihat langsung perubahaan dari tahun ke tahun kondisi yang terjadi di daerah Pantai Bahagia dan sekitarnya. 


“Saya sangat senang jika ada perusahaan yang mau terjun dan melakukan penanaman di wilayah kami, Bapak Ibu. Karena, setiap bibit yang ditanam itu memberikan dampak yang luar biasa bagi warga kami. Perubahan benar-benar terasa dan terjadi. Banjir berkurang, mangrove juga bisa mengurangi angin pantai yang dirasakan warga, ekonomi juga terbantu sangat baik hingga kini karena memberikan peluang untuk mengembangkan produk olahan mangrove.”, ujar Wahyu Wijaya.  


Sonaji, Ketua Pokdarwis Alipbata juga menyampaikan hal serupa, dimana Sonaji juga turut andil dalam pemanfaatan lahan untuk penanaman mangrove dan mengkoordinasikan para petani mangrove di Pantai Bahagia. Penanaman oleh Jababeka ini membuka jalan bagi perusahaan lain untuk ikut turut melakukan penanaman serupa sehingga Hutan Mangrove di Pantai Bahagia terus bertambah dan berkembang. Penanaman yang dilakukan juga yang paling luas dibandingkan dengan pihak lain yang menanam mangrove di Pantai Bahagia. 


“Karena Jababeka hutan mangrove kami terus bertambah dan semakin lebat. Bisa dikatakan emang Jababeka ini yang jadi pelopor dan jumlah penanaman yang sudah dilakukan merupakan yang paling banyak dan paling luas di area kami dibanding perusahaan atau pihak manapun. Maka dari kami juga sangat berterima kasih pada Jababeka dan perusahaan Bapak/Ibu semua yang sudah membantu kami disini.”, tambah Sonaji. 


Acara yang menjadi agenda tahunan PT Jababeka Tbk sejak tahun 2018 ini diikuti oleh 19 Perusahaan yang berkontribusi, diantaranya:  EON Chemicals Putra, Nippon SCMI, Hanes Supply Cha, Hitachi Astemo Bekasi Mfg, Mane Indonesia, TUV Nord Indonesia, Anugerah Argon Medika, United Tractors, Piaggio Indonesia, Nippon Indosari Corp Tbk, FM Global Logistics, Supernova Flexible Packaging, Mitra Manunggal Mandiri, KAO Indonesia, Fukoku Tokai Rubber, Sari Takagi Elok Produk, Komatsu Undercarriage Indonesia, Sika Indonesia, Bima Adikarya Persada (BAP). 


Melalui aksi ini, PT Jababeka Tbk. berharap dapat mendukung upaya dekarbonisasi dan membantu masyarakat Kecamatan Muara Gembong dari ancaman abrasi dan rob laut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup warga setempat. 


Green Belt dan Peran Pentingnya 


Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, PT Jababeka Tbk. menginisiasi pembentukan Green Belt di kawasan pesisir Muara Gembong.  


Green Belt ini berfungsi sebagai biofilter alami yang mampu mengurangi kadar zat racun, logam berat, H2S, dan patogen. 


Selain itu, Green Belt juga berperan untuk melindungi tambak dari erosi, abrasi, serta  angin kencang yang berpotensi merusak fasilitas pendukung tambak, yang masih menjadi sumber mata pencaharian utama warga setempat. 


Komitmen terhadap Masa Depan yang Lebih Hijau 


Melalui kegiatan Mangrove Planting, PT Jababeka Tbk. menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.  


Penanaman mangrove ini tidak hanya menjadi upaya mitigasi lingkungan, tetapi juga sebagai langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.  


Dengan target penanaman 50.000 mangrove, PT Jababeka Tbk. optimis dapat memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan di kawasan Muara Gembong. 




Dukung Tenant Industry di Era Industri 4.0, Jababeka bersama Auk Industries adakan Seminar “Achieving Operational Excellence”
15 Agustus 2024
Penulis

Cikarang, 6 Agustus 2024 – Sebagai komitmen dari PT Jababeka dalam mewujudkan Correctio sebagai "The New Silicon Valley" di Indonesia, PT Jababeka, melalui anak usahanya PT Jababeka Infrastruktur bekerja sama dengan Auk Industries, mengadakan seminar pada Selasa, (6/8/2024), di Fablab Correctio dengan mengusung tema "Achieving Operational Excellence”


Seminar ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PT Jababeka untuk mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia, dengan tujuan menjadikan Correctio sebagai wadah pusat inovasi, solusi dan teknologi untuk mempertemukan startup dengan industri yang ada di Jababeka.


Seminar yang dihadiri oleh lebih dari 40 tenant perusahaan manufaktur di berbagai macam industri ini, membahas tentang Digital Lean Manufacturing guna menyederhanakan proses sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang optimal.


Pembicara ahli dari Auk Industries berbagi wawasan tentang cara memanfaatkan teknologi canggih untuk menerapkan praktik lean secara efektif. Peserta juga akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam sesi interaktif dan kegiatan praktis untuk memperkuat pembelajaran mereka.


Dalam seminar ini, Iman Firmansyah, selaku Head of Fablab Correctio Jababeka menyatakan, “Kami berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi para pelaku industri di kawasan Jababeka melalui program-program yang dapat meningkatkan kualitas operasional mereka. Dengan menggandeng Auk Industries, kami yakin workshop ini akan menjadi langkah penting bagi perusahaan-perusahaan di kawasan kami untuk meraih keunggulan operasional melalui penerapan lean manufacturing untuk menghasilkan efisiensi yang optimal”


Felius, Lead Business Development Auk Industries, menambahkan, "Lean manufacturing sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di pasar saat ini. Dengan mengintegrasikan solusi canggih kami dengan prinsip-prinsip lean, kami dapat membantu perusahaan mencapai peningkatan efisiensi dan penghematan biaya yang signifikan."


Seminar ini merupakan satu langkah nyata untuk mewujudkan ekosistem Industri 4.0 di Kawasan Industri Jababeka, dimana PT Jababeka melalui Correctio berupaya untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inovatif dan efisien, mendukung transformasi digital yang dibutuhkan untuk bersaing di era industri 4.0. Dengan banyaknya aktivitas dan kolaborasi, Correctio diharapkan dapat berkembang menjadi ekosistem yang dinamis dan inovatif. 


Auk Industries, sebagai salah satu startup yang telah masuk ke dalam ekosistem Correctio, menjawab kebutuhan antara perusahaan dengan teknologi. Melalui berbagai inisiatif ini, Jababeka berupaya untuk tetap kompetitif dengan mempersiapkan industri yang handal dan siap bersaing di era industri 4.0.


Sebagai informasi, Correctio adalah sebuah kawasan di Jababeka sebagai “The New Sillicon Valley” Indonesia dengan Fablab Jababeka sebagai driver dari Correctio dengan pilar Society 5.0,  Industry 4.0, dan Transit Oriented Development (TOD). Correctio dikembangkan sebagai sebuah wadah bagi para startup, pelaku bisnis, industri, akademisi, hingga pemerintah untuk saling berkolaborasi.

Tingkatkan Pengelolaan Pengamanan Kawasan Industri Jababeka Sebagai Obvitnas, Jababeka Lakukan Penandatanganan PKT dengan Polri
13 Agustus 2024
Penulis

CIKARANG – Kawasan Jababeka, 12 Agustus 2024. PT Jababeka Tbk adalah perusahaan pengembang kota mandiri berbasis industri terintegrasi terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak 1989. Saat ini PT Jababeka Tbk sudah memiliki empat proyek pembangunan kota mandiri di berbagai lokasi strategis, yaitu Kota Jababeka Cikarang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal – hasil joint venture dengan Sembcorp (Singapura), Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dan Kawasan Ekonomi Khusus Morotai.


Sebagai pengembang kota mandiri yang berkomitmen ingin memberikan keamanan dan kenyamanan kepada tenant atau calon investor dalam berusaha, mengembangkan usaha, dan menjaga produktivitas kerja usahanya, Jababeka terus meningkatkan pengamanan di proyek kota-kota mandiri Perseroan beroperasi.


Langkah signifikan peningkatan kualitas pengamanan


Terbaru, PT Jababeka Infrastruktur selaku pengelola Kawasan Industri Jababeka Cikarang – yang merupakan Objek Vital Nasional (Obvitnas) – melakukan penandatanganan pedoman kerja teknis Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Obvitnas dengan Polri (kepolisian negara Republik Indonesia). Adapun acara tersebut dihadiri oleh Pejabat Direktorat Pamobvit Korps Sabhara Baharkam Mabes Polri dan jajaran manajemen PT Jababeka Infrastruktur. 


“Hari ini, sebuah langkah signifikan telah diambil oleh Kawasan Industri Jababeka dalam memperkuat sistem manajemen pengamanan obyek vital nasional (obvitnas). Penandatanganan pedoman kerja teknis SMP Obvitnas ini menandai komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pengamanan di seluruh Kawasan Industri Jababeka,” kata Vega Violetta Puspa Direktur Operasional PT Jababeka Infrastruktur, di Jababeka Golf & Country Club, Kawasan Jababeka-Cikarang, Senin (12/8/2024).


Lebih lanjut, Vega – begitu biasa disapa – menerangkan bahwa pedoman kerja teknis ini merupakan hasil dari kolaborasi intensif antara Kawasan Industri Jababeka dan Ditpamobvit Korps Sabhara Baharkam Mabes Polri yang dijabat oleh Brigjen Pol Suhendri, S.H., S.I.K.,M.PSDM. Tujuan utama dari pedoman ini adalah untuk menyusun standar dan prosedur yang jelas dalam pengamanan obvitnas, memastikan bahwa semua langkah yang diambil sesuai dengan kebutuhan keamanan yang dinamis dan kompleks.


“Penandatanganan pedoman kerja teknis ini adalah tonggak penting dalam upaya kami untuk memastikan bahwa Kawasan Industri Jababeka sebagai obvitnas terlindungi dengan baik. Dengan adanya pedoman ini, kita memiliki panduan yang sistematis dan komprehensif untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan yang mungkin timbul,” tambah Vega, dalam sambutannya.


Menjaga iklim investasi


Pedoman ini mencakup berbagai aspek kritikal, seperti penilaian risiko, pengelolaan keamanan, respons terhadap ancaman, serta pemulihan pasca-insiden. Implementasi pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antar lembaga, memperkuat sistem pengawasan, dan memastikan kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi berbagai potensi ancaman.


Selain itu, pedoman ini juga dirancang untuk memfasilitasi pembinaan teknis pelatihan dan peningkatan kapasitas kemampuan bagi personel pengamanan yang terlibat. Dengan demikian, setiap individu yang terlibat dalam pengamanan obvitnas akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang prosedur dan teknik yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dengan efektif.


“Kami percaya bahwa dengan pedoman kerja teknis ini, kami dapat lebih siap dan tanggap dalam melindungi obvitnas kita. Ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk menjaga keamanan dan integritas obvitnas sebagai aset strategis bangsa,” pungkasnya, menutup sambutan. 


Lebih dalam, Didik Purbadi Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, menambahkan,”Kawasan Industri Jababeka ialah salah satu kawasan industri yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Hingga saat ini Kawasan Industri Jababeka sudah sangat aman yang dibantu berbagai pihak (Polres Metro Bekasi dan KOREM 051 Wijayakarta) hingga berhasil lebih dari 30 tahun dan telah melewati siklus dan tantangan, seperti era reformasi 1998 maupun krisis ekonomi di 2004. Kami berupaya jangan sampai grafik (investasi) kita normal atau turun, melainkan grafiknya bisa terus naik supaya industri manufaktur tidak pindah atau investor bisa masuk ke Kawasan Industri Jababeka.

Dengan penandatanganan ini, tujuannya semata-mata, agar kita bisa menjaga iklim investasi sekaligus Kawasan Industri Jababeka punya competitiveness terhadap kompetitor, dari kawasan industri di Johor-Malaysia, Vietnam dan Thailand. Di mana Kawasan Industri Jababeka bisa memberikan kepastian hukum dan keamanan. Agar investor bisa yakin berinvestasi di Kawasan Industri Jababeka dan membuka lapangan kerja semaksimal-maksimalnya.”

Pedoman kerja teknis ini akan mulai diterapkan segera, dan diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan dalam pengelolaan keamanan Pada Kawasan Industri Jababeka Khususnya ke depan.

“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas terselenggaranya penandatanganan kerja sama ini. Ini suatu hal yang positif untuk kebaikan bersama, agar investor tidak pindah ke luar negeri atau investor bisa terus bertahan,” kata Brigjen Pol Suhendri, S.H., S.I.K., M.PSDM.

“Dengan kerja sama ini, kita akan membangun bagaimana sistem manajemen pengamanan bisa diimplementasikan di Kawasan Industri Jababeka. Tidak hanya pengamanan secara fisik seperti pasang CCTV dan lain sebagainya, tapi akan kita bangun sistem bagaimana dari hulu ke hilir. Sehingga proses bisnisnya bisa berjalan lancar, aman, tertib, tanpa ada gangguan. Harapannya, jika ada terjadi satu hal, kita sudah bisa memitigasinya atau diatasi segera persoalannya, tanpa berlarut-larut, tanpa kegiatan bisnis di kawasan industri terganggu,” tambahnya.

Kunjungi PT Jababeka Infrastruktur, Asia Philanthropy Circle Berikan Dukungan terhadap Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan di Kawasan Industri
9 Agustus 2024
Penulis

Cikarang - 8 Agustus 2024 - The Asia Philanthropy Circle (APC) yang berbasis di Singapura mengunjungi PT Jababeka Infrastruktur pada Kamis (8/8/2024). 


Kunjungan dilakukan langsung oleh Laurence Lien selaku Co-Founder sekaligus CEO APC, serta Koon Peng Ooi selaku Senior Manager APC.


Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan APC kepada PT Jababeka Infrastruktur yang merupakan bagian dari APC, dengan melihat dan mendengar langsung dampak yang dihasilkan dari program tanggung jawab sosial PT Jababeka Infrastruktur. 


Sebagai perusahaan pengembang kawasan industri terbuka di Indonesia, PT Jababeka Infrastruktur sangat memperhatikan sekali bagaimana proses bisnis dapat sejalan dan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 


Melalui Jababeka Bersahabat (JABAT) yang memiliki Pilar Sosial, Alam dan Ekonomi, perusahaan dapat melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dikhususkan pada kegiatan Community Development, sehingga dapat memberi manfaat khususnya bagi masyarakat sekitar perusahaan di Kawasan Industri Jababeka. 


Kunjungan diawali ke Kelompok Tani Hidroponik Hikari di Kp. Tegalgede RT 10 RW 04, Desa Pasirsari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Hikari hadir dari inisiatif masyarakat atas permasalahan penumpukan sampah dan perekonomian di Desa Pasirsari yang turut menimbulkan permasalahan sosial dan lingkungan. 


Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat melalui budidaya hidroponik (teknik tanam menggunakan air dan tanpa tanah) diharapkan dapat menjadi solusi dan menyelesaikan permasalahan lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat Desa Pasirsari. 


Kegiatan kunjungan berlangsung dengan hangat dan menyenangkan. Laurence dan Koon Peng juga berkesempatan memetik dan menikmati langsung melon hasil panen kelompok tani hikari. Selanjutnya, Laurence dan Koon Peng mengunjungi Pusat Pengembangan Maggot Desa Mekarmukti, yang berlokasi di Jalan Untung Suropati RT 04 RW 03 Cibeureum, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.


Desa Mekarmukti merupakan fasilitas pengelolaan sampah yang dikembangkan dalam upaya peningkatan penanganan sampah organik dan anorganik. Dalam mengelola sampah organik, pusat maggot Mekarmukti menggunakan teknik biokonversi dengan metode BSF (Black Soldier Fly). 


Dalam kunjungan ini, Pusat Pengembangan Maggot Desa Mekarmukti sebagai tuan rumah menjelaskan siklus hidup maggot, mengelola sampah organik dengan metode BSF serta pemanfaatan hasil maggot yang bisa bernilai ekonomis melalui penjualan fresh maggot, kompos kasgot hingga dry maggot yang telah dioven. Pada kesempatan tersebut, Laurence dan Koon Peng tertantang untuk mencicipi maggot kering yang memiliki rasa gurih. 


Setelah mengunjungi projek pemberdayaan masyarakat Jababeka, Laurence mewakili APC menyampaikan kegembiraannya karena mendapatkan pengalaman baru dengan mengunjungi pertanian hidroponik dan pengolahan maggot yang berada di pemukiman padat penduduk di wilayah sekitar kawasan industri. 


Melalui kunjungan ini,  PT Jababeka Infrastruktur sangat mengapresiasi dan berharap hubungan harmonis dengan APC dapat terus terjalin, khususnya dalam kolaborasi yang memberikan manfaat bagi sesama manusia dan lingkungan.

Jababeka bersama Bapenda, DJP hinga Pemda Kabupaten Bekasi Sosialisasikan PERDA Kabupaten Bekasi Terbaru Terkait Pajak Daerah & Retribusi Daerah
8 Agustus 2024
Penulis

Cikarang, 6 Agustus 2024 - Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat (DJP) bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi (PEMKAB) menggelar forum diskusi “Sosialisasi Peraturan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Wilayah Kabupaten Bekasi”. Acara ini dilaksanakan pada 6 Agustus 2024, di Hotel Sunera Jababeka dan dihadiri oleh Direktur PT Jababeka Infrastruktur yaitu Vega Violetta, Dr. H. Dani Ramdan, MT  selaku Pj. Bupati Bekasi, Dra. Ani Gustini, MM. selaku Kepala Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA), serta Tenant Kawasan Industri Jababeka. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru kepada para pelaku usaha khususnya Tenant Kawasan Industri Jababeka terkait sistem perpajakan, serta mensosialisasikan aplikasi baru untuk pembayaran pajak, yaitu Sistem Aplikasi Pajak (SAPA) BAPENDA.


Forum dibuka dengan sambutan dari Dra. Ani Gustini, MM. selaku Kepala BAPENDA Kabupaten Bekasi yang menyampaikan bahwa secara garis besar pendapatan daerah berasal dari pajak. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi sesi pertama dari Faris Yustian selaku ASN Direktorat Jenderal Pajak dengan membahas mengenai “Perbedaan Pajak Pusat dan Pajak Daerah”. Faris - sapaan akrabnya - mengilustrasikan Pajak Pusat dan Pajak Daerah seperti sebuah hotel. Pajak daerah adalah pajak yang dibayarkan oleh konsumen kepada pihak hotel atas jasa layanan yang diberikan. Sedangkan Pajak Pusat merupakan pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayarkan pihak hotel kepada Pajak Pusat. 


Selanjutnya pemaparan materi sesi kedua disampaikan oleh Mochamad Fajar Ginanjar, S.IP., M.Si. selaku Kepala Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Samsat Kabupaten Bekasi yang memberikan edukasi mengenai pajak daerah. Fajar memberikan penjelasan lebih banyak mengenai kendaraan bermotor dan jenis-jenis dari pajak daerah. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang pajak alat berat yang sering digunakan oleh perusahaan industri. Beliau juga memberikan masukan bahwa pembayaran pajak dapat dilakukan dengan bantuan biro jasa seperti koperasi. Karena dapat menguntungkan pihak biro jasa atau koperasi itu sendiri. 


Acara ditutup oleh Pj. Bupati Bekasi, Dr. H. Dani Ramdan, MT yang menyampaikan materi mengenai sosialisasi pajak daerah. Ia menyampaikan saat ini pemerintah melakukan inovasi dengan membuat aplikasi Sistem Aplikasi Pajak (SAPA) Bekasi yang dapat memudahkan masyarakat untuk membayar pajak. Masyarakat dapat melihat jenis pajak apa saja yang perlu dibayarkan dan berapa nominal pembayaran. Pembayaran pajak dapat dilakukan melalui e-wallet, mobile banking, dan internet banking.  


Melalui kegiatan ini, diharapkan pelaku usaha bahkan masyarakat secara meluas dapat lebih menyadari pentingnya sistem perpajakan dan inovasi pembayaran pajak menggunakan aplikasi, sehingga membantu memudahkan masyarakat dalam proses pembayaran pajak. Mari bayar pajak kita untuk kita!



Pemadam Kebakaran PT Jababeka Infrastruktur Berpartisipasi dalam Bekasi 2nd Firefighter Challenge Skill Competition Tingkat Kabupaten
8 Agustus 2024
Penulis

Cikarang, 7 Agustus 2024 - Tim Pemadam Kebakaran PT Jababeka Infrastruktur turut berpartisipasi dalam ajang “Bekasi 2nd Firefighter Challenge Skill Competition” tingkat Kabupaten yang berlangsung di jalan Boulevard Deltamas, Cikarang Pusat, Rabu (7/8/2024). 


Acara bergengsi ini digelar oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi dan diikuti oleh 55 perusahaan dari dalam dan luar kawasan industri di Kabupaten Bekasi. 


“Bekasi 2nd Firefighter Challenge Skill Competition” tidak hanya menjadi ajang kompetisi, namun juga merupakan sarana untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi situasi darurat kebakaran.


Acara ini bertujuan memastikan prosedur dan penerapan standar operasional (SOP) penanggulangan kebakaran di setiap perusahaan sesuai dengan standar yang berlaku, sekaligus meningkatkan profesionalitas, kemampuan, dan keterampilan para petugas K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).


Dalam sambutannya, PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengungkapkan kegembiraannya atas partisipasi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan acara tahun sebelumnya. Beliau juga menekankan pentingnya persiapan dan kesiapan armada perusahaan dalam melakukan proteksi kebakaran, sehingga sinergi antara pemerintah dan pihak swasta semakin terjalin erat.


Menurut Adeng Hudaya selaku Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, tujuan dari acara ini adalah mempererat silaturahmi dan meningkatkan kemampuan para pemadam kebakaran dalam pekerjaannya. Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk terus melatih kemampuan para petugas pemadam kebakaran, serta untuk penyelenggara agar lebih objektif dalam penilaian, dengan melibatkan tim dari provinsi serta memperbaiki evaluasi yang diperlukan, termasuk penilaian juri yang langsung diturunkan dari Kemeterian Dalam Negeri.


Darmawijaya, Kepala Pemadam Kebakaran PT Jababeka Infrastruktur, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar ajang kompetisi, namun juga momen penting untuk mempererat hubungan antar pemadam kebakaran di Kawasan Industri dan Perusahaan. Beliau juga menekankan pentingnya sportivitas dalam kompetisi ini.


Pemadam Kebakaran PT Jababeka Infrastruktur secara konsisten mempersiapkan diri dengan matang melalui latihan rutin dua kali seminggu selama dua bulan sebelum kompetisi. Sehingga dengan persiapan ini, mereka beroptimis dapat meraih hasil terbaik dalam kompetisi tersebut.


Pada kompetisi ini, Pemadam Kebakaran PT Jababeka Infrastruktur mengirimkan dua tim untuk berpartisipasi, yakni dalam kategori K3 yang mendapatkan nomor urut 1, dan kategori Hose Laying dengan nomor urut 11. Dukungan penuh juga diberikan oleh Direktur PT Jababeka Infrastruktur, Vega Violetta, yang turut hadir dan optimis bahwa timnya akan meraih kemenangan.


Sebelumnya, kompetisi ini juga pernah diadakan tahun lalu dengan tajuk “1st Bekasi Fire Fighter Challenge Skill Competition” yang telah dilaksanakan di Lapangan Meikarta District 2, Cikarang Selatan, Selasa (8/8/2023). 


Acara ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah atas peran serta pihak swasta, terutama para petugas K3 di lingkungan perusahaan dan kawasan industri.


Dengan adanya kompetisi ini, PT Jababeka Infrastruktur tidak hanya menunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan darurat kebakaran, tetapi juga memperkuat komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan industri.

Jababeka EcoForum : Kebijakan dan Implementasi Ekonomi Sirkular untuk Sektor Industri dalam Rangka Menciptakan Kawasan Industri Ramah Lingkungan (Eco-Industrial Parks)
30 Juli 2024
Penulis

Cikarang, 29 Juli 2024 -  Inisiatif untuk mencapai Eco-Industrial Parks diimplementasikan dengan kegiatan Jababeka EcoForum yang bertajuk “Best Practice: Kebijakan dan Implementasi Ekonomi Sirkular untuk Sektor Industri dalam Rangka Menciptakan Kawasan Industri Ramah Lingkungan (Eco-Industrial Parks)” pada hari Senin, 29 Juli 2024. Forum ini mengupas lebih jauh terkait implementasi Eco-Industrial Parks di Indonesia serta fokusnya terhadap implementasi ekonomi sirkular untuk pelaku industri  yang berada dalam kawasan industri. Kegiatan dilaksanakan di Jababeka Golf and Country Club dan dihadiri oleh perwakilan Kemenperin, Bappenas, dan Tenant Kawasan Industri Jababeka.


Kegiatan diawali dengan Opening Remarks yang disampaikan oleh Chief Operating Officer PT. Jababeka Infrastruktur yaitu Cynthia Hendrayani. Ia Memberikan gambaran besar terkait kegiatan Jababeka EcoForum. Acara dilanjutkan dengan materi pertama yang disampaikan oleh Panelist ke-1 Emma Natalia selaku Ketua Tim Kawasan Industri Tertentu Kementerian Perindustrian mengenai Pengenalan Kerangka dan Peta Jalan Implementasi Kawasan Industri Ramah Lingkungan (Eco-Industrial Park) di Indonesia. Penyampaian materi selanjutnya oleh Panelist ke-2 Aditya Yusuf selaku Team Leader Circular Economy Sekretariat Pembangunan Rendah Karbon Bappenas mengenai Transformasi Ekonomi Sirkular pada Industri Dalam Mendukung Ekonomi Hijau. Kegiatan dilanjutkan dengan forum diskusi oleh peserta dan panelist.


Emma Natalia, Ketua Tim Kawasan Industri Tertentu Kemenperin, menyampaikan bahwa implementasi konsep EIP pada kawasan industri dihadapi beberapa tantangan yaitu finansial, teknis, dan kebijakan. Dibentuknya EIP Center bertujuan sebagai center of excellence, mentransformasi KI di Indonesia menjadi EIP, mentransfer pengetahuan, menyebarkan success story EIP, dan menjadi sarana konsultasi untuk Indikator KI Cerdas Berwawasan Lingkungan. Dilanjutkan dengan Aditya, Team Leader Circular Economy Sekretariat Pembangunan Rendah Karbon Bappenas, memaparkan ekonomi sirkular telah menjadi salah satu prioritas dalam RPJPN 2025-2045. Ekonomi sirkular diterapkan melalui prinsip The 9R yaitu refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, recycle, and recover. 


Emma Natalia menyampaikan harapannya akan perkembangan implementasi EIP “Di EIP Center ini harapannya kita dapat berkolaborasi, dengan beberapa pihak khususnya. Nanti akan ada sertifikasi, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh kawasan industri tersebut.“ Ungkapnya, Senin (29/7/2024).


Kegiatan EcoForum ini juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, Retno dari PT. Nippon Steel Chemical and Material Indonesia menanyakan terkait fokus penurunan emisi sebesar 18% pada tahun 2030 yang tercantum dalam slide sebelumnya. Ia mempertanyakan jika Kementerian Lingkungan Hidup atau Kementerian Perindustrian juga menargetkan penurunan emisi di semua instansi pemerintah. 


Aditya menanggapi bahwa perhitungan tersebut dibuat berdasarkan analisis 5 sektor prioritas yaitu pangan, konstruksi, retail, elektronik, dan tekstil pada tahun 2020, di mana sektor-sektor ini menghasilkan limbah yang cukup besar. Angka 18-52% merupakan proyeksi yang didapatkan apabila prinsip 9R diterapkan dalam proses industri tersebut. Aditya menekankan bahwa angka tersebut hanyalah proyeksi dari studi dan bukan target atau capaian yang ditetapkan oleh pemerintah.


Kegiatan Jababeka EcoForum berhasil memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya implementasi Eco-Industrial Parks di Indonesia, dengan menyoroti tantangan dan peluang dalam penerapan ekonomi sirkular di kawasan industri. Melalui presentasi dan diskusi serta harapan yang disampaikan oleh Emma Natalia mengenai kolaborasi dan sertifikasi di EIP Center, acara ini menegaskan komitmen berbagai pihak untuk mentransformasi kawasan industri menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular yang menjadi prioritas dalam RPJPN 2025-2045 yang selaras dengan pemaparan Aditya Yusuf, Bappenas.



Membangun Ekonomi Sirkular: Pengelolaan Sampah di Kawasan Industri Indonesia dalam Forum Diskusi Direktorat Perwilayahan Industri
15 Juli 2024
Penulis

Bandung, 10 Juli 2024 - Direktorat Perwilayahan Industri bekerja sama dengan Energy Academy Indonesia (ECADIN) menggelar forum diskusi bertajuk "Pengelolaan Sampah menuju Ekonomi Sirkular di Kawasan Industri Indonesia". Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024, di El Hotel Bandung dan dihadiri oleh stakeholder terkait, termasuk perwakilan dari Kementerian dan Lembaga (Bappenas, KLHK, PUPR, Kemendagri, Kemenkeu), Kawasan Industri di Jawa Barat, HKI, Pemerintah Daerah (Dinas Perindustrian dan Dinas Lingkungan Hidup), UNIDO dan perwakilan dari lembaga keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur dan Asian Development Bank. Kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas strategi dan kebijakan pengelolaan sampah dalam kawasan industri, serta mendorong implementasi ekonomi sirkular.  

Forum dibuka oleh Direktur Perwilayahan Industri, Ibu Dewi Muliana yang menyampaikan mengenai konsep Eco Industrial Park, yang meminimalkan dan mencegah dampak lingkungan dari kegiatan industri. Pendekatan, seperti desain green infrastructure, perencanaan dan penerapan konsep produksi bersih, pencegahan polusi, efisiensi energi, dan terciptanya kolaborasi serta hubungan antar perusahaan (inter-company partnering) dalam kawasan industri, perlu didorong melalui penyamaan tujuan dan visi. 

Dr Desti Alkano, selaku CEO dan Founder dari ECADIN (Energy Academy Indonesia). ECADIN juga menyampaikan paparannya terkait empat pillar menuju Eco Industrial Park, yaitu Pemikiran Ulang Bisnis Model, Peningkatan Kebijakan, Standar, dan Nilai Bersama, Penggabungan Teknologi Digital, dan Penguatan dan Kemajuan Pengetahuan.  
Bapak Agus Supriyanto, Direktur Pengelolaan Sampah dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) merincikan berbagai kebijakan dan inisiatif pemerintah yang mendukung upaya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.  

Jababeka-Infrastruktur melalui Chief Operating Officer nya, Cynthia Hendrayani -menyampaikan visinya terkait dengan pengelolaan sampah dalam kawasan yang mengintegrasikan aspek pengelolaan limbah cair, limbah padat, dan energy dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah. Permasalahan sampah tidak terbatas pada sampah yang ditimbulkan oleh industri, namun juga sampah non-industri (residential dan commercial) yang ditimbulkan sebagai dampak dari kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh industri.  

Jababeka Infrastruktur berpandangan bahwa kegagalan pengelolaan sampah baik industri dan non-industri berdampak sistemis bagi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi, karena berdampak pada kualitas air dan udara. Cikarang akan kehilangan daya tariknya sebagai pusat industri apabila sampah masih dibiarkan dibakar di udara terbuka dan menyebabkan banjir di musim hujan. Oleh karenanya, pengelolaan sampah yang holistik perlu didorong dengan segala upaya oleh seluruh pihak yang memiliki kepentingan ini, yaitu pemerintah daerah, pusat, dan industri. Pengelolaan dalam kawasan sebagaimana didorong peraturan, tidak akan berhasil selama masih ada opsi sub-standard yang lebih murah diluar kawasan, yang mengakibatkan kebocoran-kebocoran layanan.  

Lebih lanjut, Cynthia juga menyampaikan bahwa infrastruktur memiliki peran krusial dalam menyelesaikan permasalahan persampahan. Pemerintah tidak cukup hanya meminta masyarakat menurunkan sampah, mendaur ulang, dan memilah sampah – namun juga perlu berinvestasi dalam infrastruktur pengolahan sampah yang menyelesaikan masalah secara sistematis. Industri dapat dilibatkan sebagai offtaker energy, namun pemerintah daerah perlu diberikan kapasitas untuk dapat membiayai infrastruktur pengolahan sampah yang memberikan citra keberlanjutan kepada investor, seperti waste to energy atau anaerobic digester.  

Steve Peters, waste to energy dan management expert dari Asian Development Bank (ADB) menyampaikan pandanganannya bahwa ADB berinvestasi di seluruh lini penyiapan infrastruktur pengelolaan sampah, baik melalui technical assistance, pembiayaan waste to energy, dan pembiayaan ekosistem daur ulang, sebagaimana telah dikomitmenkan dalam proyek unggulannya di Kawasan Industri Kendal, yaitu Alba Tridi yang mendorong daur ulang. ADB siap memfasilitasi waste to energy untuk kawasan industri sepanjang memiliki business case yang jelas.  

Bp. Gan Gan Dirgantara dari PT Sarana Multi Infrastruktur menyampaikan adanya kesenjangan cara pandang masyarakat tentang biaya layanan pengolahan sampah, yang menimbulkan tantangan dalam pembiayaan infrastruktur persampahan. Iuran pengolahan sampah tidak meningkat 30 tahun terakhir, hal ini mengakibatkan pendekatan yang digunakan juga masih sama yaitu landfill. Situasi ini berbeda dengan cara pandang masyarakat terkait listrik dan telekomunikasi yang mana masyarakat lebih mau menyerap biaya listrik dan pulsa, namun belum rela membiayai iuran sampah yang dapat membiayai pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.    

SMI memaparkan bahwa infrastruktur sampah seperti waste to energy, dapat dibiayain melalui blended finance yaitu yang mengkombinasikan pembiayaan swasta, perbankan, pemerintah, dan grant (hibah). Terkait dengan dana-dana grant dari investasi luar negeri, SMI memiliki SDG Indonesia One yang mengadministrasikan dan menyalurkan dana-dana tersebut ke proyek yang tepat. Namun sayangnya, daerah sering tidak memiliki anggaran atau keahlian untuk mengoperasikan dan memelihara infrastruktur pengolahan sampah yang telah dibangun, sehingga kemitraan dengan swasta dibutuhkan melalui mekanisme KPBU.   

Bp. Fahmi dari HKI menyampaikan pandangannya, bahwa pemerintah perlu segera mempertegas lembaga yang memiliki anggaran pengolahan sampah yang berkelanjutan. Industri telah memiliki tugas yang berat untuk mendorong investasi dan terjadinya pergerakan roda ekonomi, yang tidak bisa dihindari akan mengakibatkan timbulnya sampah. Oleh karenanya, adalah tugas pemerintah mendanai industri untuk tetap dapat menjalankan tugasnya menggerakkan ekonomi, melalui pendanaan fasilitas yang mempertahankan daya dukung lingkungan.   

Direktur Perwilayahan dan Industri menutup rapat dengan menyimpulkan bahwa situasi persampahan penting untuk dipecahkan dan diharapkan diskusi-diskusi antara stakeholder dapat menghasilkan penguatan kebijakan dan strategi pengolaan sampah berkelanjutan dalam kawasan industri, sehingga konsep Eco Industrial Park betul-betul dapat terwujud. 

PT Jababeka Infrastruktur Gelar Sosialisasi Panduan Pelaporan SIMPEL dan Kriteria Penilaian PROPER 2023/2024
8 Juli 2024
Penulis

Cikarang, 8 Juli 2024 – PT Jababeka Infrastruktur menggelar kegiatan sosialisasi mengenai Panduan Pelaporan SIMPEL dan Kriteria Penilaian PROPER 2023/2024 di Jababeka Golf & Country Club, yang dihadiri oleh 82 peserta dari berbagai tenant di Kawasan Industri Jababeka. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perusahaan dalam pengelolaan, pemantauan, dan pelaporan lingkungan hidup, memperkenalkan sistem pelaporan lingkungan secara elektronik melalui aplikasi SIMPEL, menjelaskan kriteria penilaian PROPER, serta membagikan pengalaman perusahaan dalam melaksanakan program pengelolaan lingkungan hidup sehingga dapat memperoleh PROPER Hijau.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ibu Istingani, selaku Head of Estate Regulations & Compliance, yang sekaligus menjelaskan pencapaian PT Jababeka Infrastruktur dalam meraih penghargaan PROPER Hijau sebagai bukti komitmen perusahaan dalam menjaga dan mengelola lingkungan dengan baik. Dalam sesi materi, Ibu Resmiani, S.T., M.T., Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, menjelaskan pentingnya kesadaran dalam pelaporan lingkungan hidup melalui SIMPEL dan kriteria penilaian PROPER, menekankan bahwa pelaporan yang baik dan benar adalah kunci untuk mendapatkan pengakuan PROPER. Tim teknis dari Dinas Lingkungan Hidup, Ibu Ristia kemudian menjelaskan data kelengkapan SIMPEL yang harus dipenuhi oleh perusahaan, memastikan setiap perusahaan memahami persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi dalam pelaporan. 

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada pemateri mengenai berbagai hal terkait pelaporan lingkungan dan kriteria penilaian PROPER. Acara ditutup dengan presentasi dari Bapak Regi Risman, selaku Kepala Seksi Public Infra, Strategic Urban Infra Project, yang juga menjadi moderator pada hari ini, dengan memaparkan mengenai NZICC dan mengajak para tenant untuk berpartisipasi aktif dalam program-program pengelolaan lingkungan yang dicanangkan oleh pemerintah dan PT Jababeka Infrastruktur. 

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran perusahaan perusahaan di Kawasan Industri Jababeka mengenai pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dengan adanya sistem pelaporan yang terintegrasi dan kriteria penilaian yang jelas, diharapkan lebih banyak perusahaan yang dapat meraih penghargaan PROPER Hijau di masa mendatang. 

See All News

To Top