Membangun Ekonomi Sirkular: Pengelolaan Sampah di Kawasan Industri Indonesia dalam Forum Diskusi Direktorat Perwilayahan Industri
15 Juli 2024
Penulis

Bandung, 10 Juli 2024 - Direktorat Perwilayahan Industri bekerja sama dengan Energy Academy Indonesia (ECADIN) menggelar forum diskusi bertajuk "Pengelolaan Sampah menuju Ekonomi Sirkular di Kawasan Industri Indonesia". Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024, di El Hotel Bandung dan dihadiri oleh stakeholder terkait, termasuk perwakilan dari Kementerian dan Lembaga (Bappenas, KLHK, PUPR, Kemendagri, Kemenkeu), Kawasan Industri di Jawa Barat, HKI, Pemerintah Daerah (Dinas Perindustrian dan Dinas Lingkungan Hidup), UNIDO dan perwakilan dari lembaga keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur dan Asian Development Bank. Kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas strategi dan kebijakan pengelolaan sampah dalam kawasan industri, serta mendorong implementasi ekonomi sirkular.  

Forum dibuka oleh Direktur Perwilayahan Industri, Ibu Dewi Muliana yang menyampaikan mengenai konsep Eco Industrial Park, yang meminimalkan dan mencegah dampak lingkungan dari kegiatan industri. Pendekatan, seperti desain green infrastructure, perencanaan dan penerapan konsep produksi bersih, pencegahan polusi, efisiensi energi, dan terciptanya kolaborasi serta hubungan antar perusahaan (inter-company partnering) dalam kawasan industri, perlu didorong melalui penyamaan tujuan dan visi. 

Dr Desti Alkano, selaku CEO dan Founder dari ECADIN (Energy Academy Indonesia). ECADIN juga menyampaikan paparannya terkait empat pillar menuju Eco Industrial Park, yaitu Pemikiran Ulang Bisnis Model, Peningkatan Kebijakan, Standar, dan Nilai Bersama, Penggabungan Teknologi Digital, dan Penguatan dan Kemajuan Pengetahuan.  
Bapak Agus Supriyanto, Direktur Pengelolaan Sampah dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) merincikan berbagai kebijakan dan inisiatif pemerintah yang mendukung upaya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.  

Jababeka-Infrastruktur melalui Chief Operating Officer nya, Cynthia Hendrayani -menyampaikan visinya terkait dengan pengelolaan sampah dalam kawasan yang mengintegrasikan aspek pengelolaan limbah cair, limbah padat, dan energy dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah. Permasalahan sampah tidak terbatas pada sampah yang ditimbulkan oleh industri, namun juga sampah non-industri (residential dan commercial) yang ditimbulkan sebagai dampak dari kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh industri.  

Jababeka Infrastruktur berpandangan bahwa kegagalan pengelolaan sampah baik industri dan non-industri berdampak sistemis bagi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi, karena berdampak pada kualitas air dan udara. Cikarang akan kehilangan daya tariknya sebagai pusat industri apabila sampah masih dibiarkan dibakar di udara terbuka dan menyebabkan banjir di musim hujan. Oleh karenanya, pengelolaan sampah yang holistik perlu didorong dengan segala upaya oleh seluruh pihak yang memiliki kepentingan ini, yaitu pemerintah daerah, pusat, dan industri. Pengelolaan dalam kawasan sebagaimana didorong peraturan, tidak akan berhasil selama masih ada opsi sub-standard yang lebih murah diluar kawasan, yang mengakibatkan kebocoran-kebocoran layanan.  

Lebih lanjut, Cynthia juga menyampaikan bahwa infrastruktur memiliki peran krusial dalam menyelesaikan permasalahan persampahan. Pemerintah tidak cukup hanya meminta masyarakat menurunkan sampah, mendaur ulang, dan memilah sampah – namun juga perlu berinvestasi dalam infrastruktur pengolahan sampah yang menyelesaikan masalah secara sistematis. Industri dapat dilibatkan sebagai offtaker energy, namun pemerintah daerah perlu diberikan kapasitas untuk dapat membiayai infrastruktur pengolahan sampah yang memberikan citra keberlanjutan kepada investor, seperti waste to energy atau anaerobic digester.  

Steve Peters, waste to energy dan management expert dari Asian Development Bank (ADB) menyampaikan pandanganannya bahwa ADB berinvestasi di seluruh lini penyiapan infrastruktur pengelolaan sampah, baik melalui technical assistance, pembiayaan waste to energy, dan pembiayaan ekosistem daur ulang, sebagaimana telah dikomitmenkan dalam proyek unggulannya di Kawasan Industri Kendal, yaitu Alba Tridi yang mendorong daur ulang. ADB siap memfasilitasi waste to energy untuk kawasan industri sepanjang memiliki business case yang jelas.  

Bp. Gan Gan Dirgantara dari PT Sarana Multi Infrastruktur menyampaikan adanya kesenjangan cara pandang masyarakat tentang biaya layanan pengolahan sampah, yang menimbulkan tantangan dalam pembiayaan infrastruktur persampahan. Iuran pengolahan sampah tidak meningkat 30 tahun terakhir, hal ini mengakibatkan pendekatan yang digunakan juga masih sama yaitu landfill. Situasi ini berbeda dengan cara pandang masyarakat terkait listrik dan telekomunikasi yang mana masyarakat lebih mau menyerap biaya listrik dan pulsa, namun belum rela membiayai iuran sampah yang dapat membiayai pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.    

SMI memaparkan bahwa infrastruktur sampah seperti waste to energy, dapat dibiayain melalui blended finance yaitu yang mengkombinasikan pembiayaan swasta, perbankan, pemerintah, dan grant (hibah). Terkait dengan dana-dana grant dari investasi luar negeri, SMI memiliki SDG Indonesia One yang mengadministrasikan dan menyalurkan dana-dana tersebut ke proyek yang tepat. Namun sayangnya, daerah sering tidak memiliki anggaran atau keahlian untuk mengoperasikan dan memelihara infrastruktur pengolahan sampah yang telah dibangun, sehingga kemitraan dengan swasta dibutuhkan melalui mekanisme KPBU.   

Bp. Fahmi dari HKI menyampaikan pandangannya, bahwa pemerintah perlu segera mempertegas lembaga yang memiliki anggaran pengolahan sampah yang berkelanjutan. Industri telah memiliki tugas yang berat untuk mendorong investasi dan terjadinya pergerakan roda ekonomi, yang tidak bisa dihindari akan mengakibatkan timbulnya sampah. Oleh karenanya, adalah tugas pemerintah mendanai industri untuk tetap dapat menjalankan tugasnya menggerakkan ekonomi, melalui pendanaan fasilitas yang mempertahankan daya dukung lingkungan.   

Direktur Perwilayahan dan Industri menutup rapat dengan menyimpulkan bahwa situasi persampahan penting untuk dipecahkan dan diharapkan diskusi-diskusi antara stakeholder dapat menghasilkan penguatan kebijakan dan strategi pengolaan sampah berkelanjutan dalam kawasan industri, sehingga konsep Eco Industrial Park betul-betul dapat terwujud. 

PT Jababeka Infrastruktur Gelar Sosialisasi Panduan Pelaporan SIMPEL dan Kriteria Penilaian PROPER 2023/2024
8 Juli 2024
Penulis

Cikarang, 8 Juli 2024 – PT Jababeka Infrastruktur menggelar kegiatan sosialisasi mengenai Panduan Pelaporan SIMPEL dan Kriteria Penilaian PROPER 2023/2024 di Jababeka Golf & Country Club, yang dihadiri oleh 82 peserta dari berbagai tenant di Kawasan Industri Jababeka. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perusahaan dalam pengelolaan, pemantauan, dan pelaporan lingkungan hidup, memperkenalkan sistem pelaporan lingkungan secara elektronik melalui aplikasi SIMPEL, menjelaskan kriteria penilaian PROPER, serta membagikan pengalaman perusahaan dalam melaksanakan program pengelolaan lingkungan hidup sehingga dapat memperoleh PROPER Hijau.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ibu Istingani, selaku Head of Estate Regulations & Compliance, yang sekaligus menjelaskan pencapaian PT Jababeka Infrastruktur dalam meraih penghargaan PROPER Hijau sebagai bukti komitmen perusahaan dalam menjaga dan mengelola lingkungan dengan baik. Dalam sesi materi, Ibu Resmiani, S.T., M.T., Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, menjelaskan pentingnya kesadaran dalam pelaporan lingkungan hidup melalui SIMPEL dan kriteria penilaian PROPER, menekankan bahwa pelaporan yang baik dan benar adalah kunci untuk mendapatkan pengakuan PROPER. Tim teknis dari Dinas Lingkungan Hidup, Ibu Ristia kemudian menjelaskan data kelengkapan SIMPEL yang harus dipenuhi oleh perusahaan, memastikan setiap perusahaan memahami persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi dalam pelaporan. 

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada pemateri mengenai berbagai hal terkait pelaporan lingkungan dan kriteria penilaian PROPER. Acara ditutup dengan presentasi dari Bapak Regi Risman, selaku Kepala Seksi Public Infra, Strategic Urban Infra Project, yang juga menjadi moderator pada hari ini, dengan memaparkan mengenai NZICC dan mengajak para tenant untuk berpartisipasi aktif dalam program-program pengelolaan lingkungan yang dicanangkan oleh pemerintah dan PT Jababeka Infrastruktur. 

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran perusahaan perusahaan di Kawasan Industri Jababeka mengenai pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dengan adanya sistem pelaporan yang terintegrasi dan kriteria penilaian yang jelas, diharapkan lebih banyak perusahaan yang dapat meraih penghargaan PROPER Hijau di masa mendatang. 

3 Dampak Emisi Karbon
3 Juli 2024
Penulis

Emisi karbon disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi secara berlebihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kehidupan manusia. Contohnya, pembangkit tenaga listrik, penggunaan alat transportasi, penggunaan alat elektronik, hingga proses pembakaran makanan untuk dikonsumsi. Berikut merupakan dampak yang ditimbulkan akibat emisi karbon:
1. Terhadap Lingkungan
Secara umum, emisi karbon menyebabkan peningkatan suhu bumi sehingga terjadi perubahan iklim seperti es di kutub mencair dan volume air laut meningkat.
2. Terhadap Kesehatan
Peningkatan suhu dan perubahan iklim dapat menyebabkan virus penyakit baru bertumbuh. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi tubuh karena harus beradaptasi dengan virus baru tersebut dan berpotensi menjadi penyakit menular.
3. Terhadap Ekonomi
Emisi karbon akan memberikan dampak pada kegiatan ekonomi manusia. Cuaca yang tak menentu akan mempengaruhi kondisi infrastruktur, pertanian, maupun lautan. Peningkatan suhu bumi menyebabkan bencana alam sehingga dapat mempengaruhi 
perekonomian.

Sumber: https://indomobilfinance.com/public/news/view/ctgr/beritaotomotif/title/emisi_karbon_meningkat_suhu_bumi_memuncak_20230710160724/m/6

5 Cara yang Dapat Dilakukan Sektor Industri untuk Capai Bebas Emisi
3 Juli 2024
Penulis

Melansir dari beberapa sumber, ada 5 langkah yang bisa dilakukan pelaku industri untuk berperan dalam mitigasi perubahan iklim dan mencapai target bebas emisi:
1. Pahami dan Hitung Karbon Perusahaan
Untuk mencapai target bebas emisi, maka yang harus dilakukan adalah mengurangi emisi karbon yang ada. Untuk itu, para perusahaan atau pelaku sektor industri harus paha, beban karbon yang ada di perusahaannya.
2. Tentukan Target dan Mulai Atur Strategi
Langkah selanjutnya yaitu mengetahui besaran karbon, yang dapat anda lakukan adalah mulai masukan ini kedalam agenda rapat dewan, rapat dengan direktur, atau rapat dengan perusahaan.
3. Kurangi Emisi dengan Cara ini
Hal itu bisa dimulai dari menerapkan pengumpulan kertas untuk didaur ulang, pembelian kertas yang bisa didaur ulang, dan bisa memulai kerja sama dengan pemasok yang juga menerapkan bebas emisi. Selanjutnya perusahaan bisa mulai berinvestasi dalam teknologi efisien untuk mengurangi emisi.
4. Ukur Dampak dari Strategi yang Dilakukan
Selanjutnya anda bisa mulai mengukur sejauh mana strategi yang ada lakukan berdampak pada perusahaan dan juga pengurangan emisi.
5. Cari Peluang untuk Berkolaborasi
Cobalah untuk melakukan kolaborasi lintas sektor untuk mendapatkan banyak peluang investasi bebas emisi yang biayanya tidak murah.

Sebagai informasi, dalam Perjanjian Paris yang ditandatangani oleh 197 negara anggota United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), telah ditetapkan perubahan iklim sebagai tanggung jawab bersama umat manusia. Kendati demikian, sektor bisnis industri dirasa menjadi salah satu yang paling berperan dalam berpartisipasi mengendalikan perubahan iklim dengan mencapai target bebas emisi yang telah ditetapkan.
Sumber: https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/d-6472046/5-cara-yang-dapat-dilakukan-sektorindustri-untuk-capai-bebas-emisi

Tahukah Kamu? Indonesia Merupakan Penghasil Emisi Karbon Terbesar Ke-6
3 Juli 2024
Penulis

Berdasarkan data dari WRI (World Resource Institute) pada tahun 2014 menempatkan Indonesia pada posisi enam besar di dunia sebagai penghasil emisi karbon terbesar dengan tingkat emisi 1,981 miliar ton per tahun. Selain itu, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara penghasil emisi karbon terbesar di Asia Tenggara.

Berdasarkan data grafik di bawah ini, Indonesia meratifikasi Protokol Kyoto, sebuah perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengurangi enam emisi GRK, termasuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oxide (N2O), sulfur hexafluoride (SF6), chlorofluorocarbons (CFC) dan perfluorocarbons (PFCs), melalui UU No. 17 tahun 2004 (Gabrielle & Toly, 2000).

Seiring berjalannya waktu, dunia semakin sadar akan ancaman emisi GRK. Sehingga menjadi latar belakang terbentuknya Paris Agreement pada COP ke-21 di Paris tahun 2015. Di mana tujuan utama Paris Agreement adalah menjaga kenaikan suhu global abad ini di bawah 2 derajat celcius dan mendorong upaya pembatasan suhu yang semakin naik hingga 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri. Indonesia kembali meratifikasi perjanjian internasional tersebut melalui UU No. 16/2016, yang diharapkan dapat menekan perusahaan untuk mengambil tindakan dalam mengurangi emisi. Di Indonesia sendiri, carbon disclosure tergolong sebagai tindakan sukarela, sehingga tidak wajib bagi
perusahaan untuk melaporkan emisi karbonnya kepada publik.

Sumber: https://unair.ac.id/analisis-pengungkapan-emisi-karbon-perusahaan-indonesia/

Jababeka Turut Support PERUMDA Air Minum Untuk Menyediakan Air Bersih Bagi Masyarakat
3 Juli 2024
Penulis

Cikarang, 28 Juni 2024 - Jababeka turut memberikan dukungan kepada Perumda Air Minum (PDAM) dalam mengaliri air bersih untuk warga saat PDAM melakukan pengerjaan operasional. Dukungan yang diberikan kepada warga kota Jababeka cabang Cikarang Pusat (Eks area suplai WTP Jababeka) merupakan yang kedua kalinya dikarenakan ada maintenance di pipa Header PDAM.

Dukungan pertama diberikan pada tanggal 17 Desember 2022 s/d 20 Desember 2023. Seluruh Wilayah PDAM Cabang Cikarang Selatan, Cibarusah, Cabang Lemah Abang, dan Cabang Cikarang Pusat mati air. Khusus untuk cabang cikarang pusat dibantu suplai dari WTP Jababeka pada periode tersebut. Dukungan pertama diberikan pada tanggal 17 Desember 2022 s/d 20 Desember 2023. Seluruh Wilayah 
PDAM Cabang Cikarang Selatan, Cibarusah, Cabang Lemah Abang, dan Cabang Cikarang Pusat mati air. Khusus untuk cabang cikarang pusat dibantu suplai dari WTP Jababeka pada periode tersebut.

Suplai dialihkan dari PDAM menjadi suplai dari WTP 2 Jababeka. Jababeka mengalirkan air dari WTP 2 ke seluruh area pelayanan PDAM Cabang Cikarang Pusat dengan berkoordinasi ke tim PDAM untuk melakukan buka tutup aliran air. Selanjutnya Jababeka memantau pressure/tekanan air di jaringan perpipaan untuk memastikan warga teraliri air secara cukup dengan kualitas suplai standar Jababeka.

Kunjungan Industri Korea Trade-Investment Promotion Agency Ke WWTP 2 & WTP 1 PT Jababeka Infrastruktur
3 Juli 2024
Penulis

Cikarang, 24 Juni 2024 -Jababeka Industrial Estate menerima kunjungan dari Korea Trade-Investment Promotion Agency pada tanggal 24 Juni 2024 di May Fair Jababeka yang dihadiri kurang lebih 12 peserta yang terdiri dari anggota Korea Trade-Investment Promotion Agency. Tujuan dari Kunjungan ini yaitu untuk melihat fasilitas,  diskusi mengenai teknologi pengolahan air dan pengolahan air limbah yang diterapkan di Jababeka.

Kunjungan dimulai dari pemutaran video company profile dari PT Jababeka Tbk dan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Water Treatment Plant PT Jababeka Infrastruktur yang disampaikan oleh Ibu Istingani selaku Manajemen PT Jababeka Infrastruktur. Pemaparan diawali dengan pengenalan umum seluruh bagian dari PT Jababeka Tbk, sampai dengan pengenalan lebih detail mengenai Water Treatment Plant PT Jababeka Infrastruktur.

Setelah pengenalan lebih detail mengenai Water Treatment Plant PT Jababeka Infrastruktur, Korea Trade-Investment Promotion Agency mengunjungi langsung Waste Treatment Plant 2 dan Water Treatment Plant 1 PT Jababeka Infrastruktur untuk melihat langsung bagaimana proses pengolahan air bersih dan juga air limbah yang ada di Kawasan Industri Jababeka diolah.

Badan Promosi Investasi Perdagangan Korea (KOTRA) adalah agen promosi nirlaba pemerintah Republik Korea. Dalam kedaulatan Negara Republik Indonesia, KOTRA Jakarta bertugas sebagai Bagian Komersial di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Korea.

Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkini tentang fasilitas pengolahan air dan pengolahan air limbah yang mapan. Selain itu, kunjungan ini dapat membangun relasi antara pemangku kepentingan di Indonesia dan Korea, serta memfasilitasi potensi kolaborasi dimasa depan untuk penerapan pengolahan air dan pengolahan air limbah.

Open House & Tenant Gathering UKM Center Jababeka Industrial Estate
3 Juli 2024
Penulis

Cikarang, 25 Juni 2024 - Dalam rangka menjaga silaturahmi sekaligus mempererat hubungan bisnis antar tenant Jababeka (Networking) PT Jababeka Tbk bersama PT Bima Adikarya Persada mengadakan open house & tenant gathering selama 4 hari, dimulai dari tanggal 25 Juni 2024 Sampai tanggal 28 Juni 2024 di Bizpark, Show Unit D7.

Kegiatan ini di isi dengan sharing session mengenai Sosialisasi Tata Tertib Kawasan Industri dan Event Potensial oleh Cakra Zebua selaku Account Executive Tenant Relation PT Jababeka Infrastruktur dan special presentation tentang Mengatasi Demam Berdarah yang Berdampak Pada Aktivitas Industri oleh Bambang Hermanto Senior Marketing PT Bima Adikarya Persada. Dari kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan bisnis antar tenant Jababeka. 

HR Forum Jababeka Bersama Nyalacan Cari Ilmu Adakan Pertemuan Dengan Tema Transforming HR With Agile For The Future Work Place
3 Juli 2024
Penulis

 Cikarang, 26 Juni 2024 – HR forum Jababeka berkolaborasi dengan Nyalacan by Cariilmu adakan pertemuan pada tanggal 26 Juni 2024 di President Executive Club. Kegiatan ini bertemakan Transforming HR With Agile For The Future Work Place yang membahas mengenai shifting HR mindset from operational to strategic, embracing agility in HR, building strategic partnerships, leveraging data & analytics in HR yang disampaikan oleh Anita, PMP, PMI-ACP selaku CEO of Nyalacan by Cariilmu Agile Coach and Consultant yang bertujuan untuk menambah relasi dan juga sebagai sarana learning experience. 

Rayakan Idul Adha 1445 Hijriah, PT Jababeka Infrastruktur Salurkan Hewan Qurban Ke Masyarakat
3 Juli 2024
Penulis

 Cikarang - Sambut Idul Adha 1445 Hijriah PT Jababeka Infrastruktur menyalurkan hewan qurban kepada masyarakat di sekitar operasional perusahaan. Penyaluran hewan qurban ini sudah menjadi agenda tahunan sebagai wujud rasa syukur perusahaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penyaluran hewan qurban dilaksanakan PT Jababeka Infrastruktur pada tanggal 14 s.d. 15 Juni 2024.

Agenda ini berlangsung lancar serta mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Melalui kegiatan ini, PT Jababeka Infrastruktur senantiasa berharap dapat selalu mewujudkan komitmennya serta kontribusi positifnya kepada masyarakat. 

“Mari kita jadikan semangat berbagi Idul Adha sebagai kebiasaan yang tertanam sepanjang tahun”
~ Dr. Zaidul Akbar~ 

See All News

To Top